Bisnis.com, JAKARTA—Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, bakal memeriksa petinggi Bank Pembangunan Daerah (BPD)/Bank Jawa Timur terkait pembobolan di kantor pembantunya Wolter Mongonsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mencapai Rp72,832 miliar.
"Ada pejabat tinggi Bank Jatim yang akan diperiksa dalam kasus itu," kata Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati DKI Jakarta, Sarjono Turin kepada Antara di Jakarta, Senin.
Ia menyatakan meski sampai sekarang belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu, namun pihaknya sudah mengantongi nama calon tersangkanya.
Dikatakan, timnya pada Rabu (22/11) mendatang akan dikirimkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
Praktik pembobolan dana Bank Jatim itu dengan cara pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Bank Jatim Cabang Wolter Mongonsidi. Pengajuannya dilakukan oleh empat orang atas nama 172 orang debitur.
Masing-masing debitur mengajukan Rp500 juta hingga totalnya Rp72,832 miliar. Ternyata 172 orang debitur itu bodong alias fiktif.
Sebenarnya kredit itu sendiri telah diasuransikan kepada PT Jamkrindo. Untuk bulan pertama dibayarkan, namun memasuki bulan kedua asuransinya sudah tidak dibayarkan hingga menimbulkan kerugian negara.
Kejati meningkatkan kasus itu dari penyelidikan ke penyidikan pada awal November 2017, dan sampai sekarang masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.