Bisnis.com, MALANG—Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuswantari mengemukakan puskesmas di wilayah itu tetap melayani warga untuk melakukan vaksinasi measles-rubella (MR), meski program vaksinasi tersebut telah berakhir pada Oktober 2017.
"Kami menargetkan 100 persen warga berusia 9 bulan sampai 15 tahun, terutama siswa-siswi SD dan SMP tervaksin MR, namun masih ada yang belum tervaksinasi karena berbagai alasan, di antaranya karena tidak mau," kata Asih di Malang, Jawa Timur, Senin (13/11/2017).
Ia mengemukakan adanya anak-anak yang belum tervaksin MR tersebut, bukan karena tidak terjamah oleh Dinkes melainkan karena tidak mau melakukan vaksin, sehingga tidak semua warga yang menjadi sasaran terimunisasi vaksin MR.
Asih mengakui sebenarnya kesadaran masyarakat akan imunisaai cukup tinggi, namun mereka banyak yang tidak mau diimunisasi vaksin MR. "Kami menduga mereka yang tidak mau divaksin tersebut rata-rata masih beranggapan bahwa vaksin MR tidak halal," ucapnya.
Menurut Asih, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, mulai dari penyuluhan dengan memberikan pengertian kepada sasaran vaksin MR, namun mereka tetap enggan melakukan vaksin. "Kalau mereka tetap tidak mau meski sudah dijelaskan secara gamblang, kami tidak bisa apa-apa sebab mereka tidak mau," katanya.
Vaksin MR tersebut, lanjutnya, sudah mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun jika masih ada warga yang enggan melakukan imunisasi, Dinkes tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menunggu kesadaran mereka untuk melakukannya.