Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI GULA: Rejoso Mulai Konstruksi PG di Blitar

PT Rejoso Manis Indo akan segera memulai pembangunan pabrik gula konsumsi berkapasitas 10.000 ton tebu per hari di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pabrik tersebut diprediksi akan dapat mulai beroperasi pada semester pertama 2019 mendatang.

Bisnis.com, SURABAYA – PT Rejoso Manis Indo akan segera memulai pembangunan pabrik gula konsumsi berkapasitas 10.000 ton tebu per hari di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pabrik tersebut diprediksi akan dapat mulai beroperasi pada semester pertama 2019 mendatang.

PT Rejoso Manis Indo (RMI) menggelontorkan investasi lebih dari Rp2 triliun untuk dapat membangun pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCD (tones of cane per day) tersebut. Pabrik akan didirikan di lahan seluas 30 hektare, dan menyerap tebu petani dari lahan sedikitnya 23.000 hektare.

Komisaris Utama PT RMI Albert Yusuf Tobugo menyampaikan nantinya produksi gula tersebut akan membantu pemerintah mengurangi impor gula konsumsi. Proses produksi akan dilakukan secara efisien mulai dari kebun hingga pabrikan.

“Kami sudah memulai proses pencarian lahan sejak lima tahun lalu. Kapasitas pabrik di tahap awal sebesar 10.000 TCD tapi itu akan secara bertahap meningkat hingga 15.000 TCD. Investasi kami murni dari dalam negeri,” jelas Albert pada Bisnis di Surabaya, Senin (11/9/2017).

Albert menjelaskan simultan dengan pembangunan pabrik, perusahaan tengah mengurus berbagai perizinan untuk pemasukan mesin pabrik. Pada saat tahap commissioning 2019 nanti, diharapkan pengadaan seluruh mesin sudah rampung untuk dapat meningkatkan kapasitas hingga 15.000 TCD.

Dalam rencana pengembangan industri gula konsumsi tersebut, RMI juga berencana memproduksi ethanol sebagai produk sampingan dari tebu, sehingga nantinya pabrik akan mengimplementasikan sistem limbah nol atau zero waste.

Adapun, investasi sekitar Rp2 triliun tersebut belum termasuk investasi perusahaan untuk pembangunan kebun, karena bibit dan biaya pemeliharaan akan dikucurkan langsung oleh perusahaan untuk petani.

Terkait keberadaan kebun, Albert menyebut perusahaan telah menjalin kerjasama dengan petani tebu di sekitar pabrik, dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang juga tinggal tidak jauh dari lokasi pabrik. Dengan menggaet petani sekitar, rendemen tebu diyakini akan lebih meningkat.

“Saat ini kami sudah bekerjasama dengan petani tebu dengan lahan 20.000 hektare, dan lahan yang dikelola LMDH sebesar 3.500 hektare. Kerjasama ini sudah kami rintis sejak tahun lalu,” terang Albert.

Menurutnya, proses pengadaan lahan sempat buntu karena meski menjajaki sejak lima tahun lalu, perusahaan hanya mampu mengumpulkan 5.000 hektare. Dalam setahun terakhir, regulasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memungkinkan perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan petani.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menuturkan pemerintah telah mengeluarkan dua beleid khusus pada akhir tahun lalu, untuk mengakomodasi kebutuhan lahan para investor gula. Komoditas tebu menjadi prioritas, mengingat Indonesia mengimpor setengah kebutuhan gula nasional.

Dua regulasi tersebut yaitu Permentan 29/2016 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan dan Permen-LHK No P.81/2016 tentang Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan.

“Pada regulasi sebelumnya, pelaku usaha harus memiliki 20% dari total kebutuhan lahan sehingga sulit memenuhinya. Sekarang untuk lahan inti, sudah bisa dikerjasamakan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong investasi industri gula,” jelas Syukur.

Adapun, PT Rejoso Manis Indo merupakan pabrik kedua Grup Berkah Manis Makmur. Grup tersebut telah memiliki pabrik gula rafinasi berbasis gula mentah di Provinsi Banten.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper