Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perubahan Cuaca Picu Kenaikan Pasien di Kediri

Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan perubahan cuaca berdampak pada kenaikan jumlah kunjungan pasien ke layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat di kota itu, karena sakit yang mereka derita.

Bisnis.com, KEDIRI—Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan perubahan cuaca berdampak pada kenaikan jumlah kunjungan pasien ke layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat di kota itu, karena sakit yang mereka derita.

"Biasanya jumlah kunjungan ke rumah sakit (RSUD Gambiran, Kota Kediri) setiap harinya 400-500 orang, karena perubahan cuaca tidak menentu ini naik per hari bisa 500-600 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Jumat (24/8/2017).

Selain di rumah sakit, Fauzan juga menyebut jumlah kunjungan pasien ke puskesmas di Kota Kediri juga meningkat, dari rata-rata per hari 50-70 orang, dengan adanya perubahan musim ini naik menjadi sekitar 100 orang per hari per puskesmas.

Di Kota Kediri, ada sembilan puskesmas yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kota, Pesantren, dan Mojoroto. Beberapa puskesmas di antaranya ada yang membuka layanan hingga malam hari. Dengan itu, juga lebih memudahkan perawatan pasien yang sakit.

Tingginya jumlah pasien itu, terutama di rumah sakit juga menjadi perhatian pemerintah kota. Saat ini, pemkot sudah membangun RSUD Gambiran II Kota Kediri di Kecamatan Pesantren. Rencananya, dengan pembangunan rumah sakit baru, lebih bisa mengurangi jumlah pasien yang berada di rumah sakit lama, sebab ada beberapa pasien yang bisa dirawat di rumah sakit baru.

Saat ini, pembangunan rumah sakit baru itu sudah hampir selesai. Pemerintah kota merencanakan akan meresmikan pembangunan rumah sakit itu pada 2017, namun secara pasti untuk peresmian masih menunggu sejumlah persiapan.

Fauzan menyebut, sejumlah penyakit yang sering dikeluhkan pasien saat perubahan cuaca ini yaitu infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) serta diare. Penyakit itu dinilai masih bisa secepatnya ditangani dan sebenarnya bisa dengan rawat jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler