BTPN sekarang tidak hanya fokus pada pembiayaan pensiun dan ritel, tetapi sudah serius menggarap segmen korporasi, utamanya sektor usaha berkelanjutan.
Kekuatan APBD Jatim sebesar sekitar Rp30 triliun ditambah sekitar Rp100 triliun total APBD 38 kab/kota pada 2023 menjadi amunisi yang harus dioptimalkan.
Hingga 1 Februari 2023, jumlah pendaftar di Jatim sudah sebanyak 406.003 pendaftar. Dari jumlah itu, sebanyak 54,6 persen merupakan konsumen bio solar.
Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang, prakiraan penjualan eceran pada Januari 2023 mengalami kontraksi sebesar -5,52 persen (mtm).
Jumlah nasabah BTN prioritas per 2022 secara nasional tercatat 33.000 nasabah. Dari jumlah itu sebanyak 20 - 25 persen merupakan nasabah dari wilayah Surabaya.
Inflasi komponen bahan makanan pada Januari sebesar 5,42 persen (yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang nilainya sebesar 2,47%.
Bank Jatim melakukan berbagai inovasi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governence/GCG) agar semakin bisa bersaing secara global.
Realisasi investasi Jatim 2018 sebesar Rp51,2 triliun, 2019 Rp58,5 triliun, tahun 2020 Rp78,3 triliun, tahun 2021 Rp79,5 triliun dan tahun 2022 Rp110,3 triliun.
Industri perhotelan di Jatim di akhir 2022 sangat terbantu dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru sehingga rata-rata okupansi bisa mencapai 76 persen.