Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Ungkap Tantangan Operasi Nemangkawi di Papua

Pola pikir masyarakat Papua yang cenderung menunggu pemberian karena terbuai dengan program bantuan tunai menjadi salah satu kendala awal program Binmas Noken Polri.
Kapolda Sulut, Irjen pol. Bambang Waskito menyambut sejumlah anggota Brimob Polda Sulut yang tiba di bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (6/12/2018). Sebanyak 100 personil Brimob Polda Sulut kembali ke Manado usai melaksanakan tugas BKO Polda Papua dalam rangka Operasi Amole II di PT Freeport Indonesia./Antara-Adwit B Pramono
Kapolda Sulut, Irjen pol. Bambang Waskito menyambut sejumlah anggota Brimob Polda Sulut yang tiba di bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (6/12/2018). Sebanyak 100 personil Brimob Polda Sulut kembali ke Manado usai melaksanakan tugas BKO Polda Papua dalam rangka Operasi Amole II di PT Freeport Indonesia./Antara-Adwit B Pramono

Bisnis.com, JAKARTA – Pola pikir masyarakat Papua yang cenderung menunggu pemberian karena terbuai dengan program bantuan tunai menjadi salah satu kendala awal program Binmas Noken Polri.

"Misalnya budi daya ternak babi, kami beri tahu soal pakan konsentrat diberikan pagi dan sore, saat terakhir mereka bertanya dapat uang berapa. Kami tidak menyalahkan, kami berikan pengertian," kata Kepala Satgas Khusus Pembinaan Masyarakat (Binmas) Noken Polri Kombes Polisi Eko Rudi Sudarto di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Eko Rudi Sudarto mengakui sumber daya manusia yang turun dalam Operasi Nemangkawi dan masyarakat Papua memiliki pola pikir yang berbeda sehingga terdapat jurang pemisah.

Satgas Binmas Noken ingin agar masyarakat Papua maju dengan memberikan pengetahuan yang dimiliki, seperti teknik beternak dan berkebun, tetapi di sisi lain masyarakat enggan.

Pihaknya terus membangun sinergi antara personel dan masyarakat. Selain itu juga lembaga masyarakat serta pemerintah daerah yang tidak semua memberikan dukungan untuk program yang dijalankan.

Kendala lain yang ditemui untuk menjalankan program adalah nilai uang di daerah pedalaman berbeda dengan perkotaan sehingga pembiayaan melebihi anggaran.

"Saat disusun harga satu kotak lebah madu hanya dianggarkan Rp3 juta. Ro3 juta harga di sini, untuk kirim di sana satu kotak bisa Rp9 juta," kata Eko.

Tantangan selanjutnya adalah dari sisi manajemen, yakni personel untuk pelaksanaan program yang awalnya telah dikumpulkannya harus berpindah saat program dimulai.

Terakhir kendala klasik untuk menjalankan program di Papua adalah aspek geografis dan demografi, yakni daerah operasi merupakan pegunungan dengan transportasi darat dan udara yang berisiko tinggi.

Masyarakat pun tinggal dalam kelompok-kelompok kecil yang hanya terdiri atas dua atau tiga keluarga dalam satu kelompok. Sementara jarak antarkelompok cukup jauh.

Namun dengan berbagai tantangan tersebut, Operasi Nemangkawi yang dilakukan di sembilan kabupaten di Papua mulai awal 2018 telah membuahkan hasil. Salah satunya 30 peternakan di Kabupaten Mimika, Jayawijaya, Lanny Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nabire, Paniai, Puncak dan Puncak Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler