Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Pasokan Bahan Pangan Dijamin Aman

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meyakini pasokan bahan pangan strategis untuk akhir tahun masih aman.
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meyakini pasokan bahan pangan strategis untuk akhir tahun masih aman.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan pihaknya akan fokus pada 9 provinsi yang penduduknya banyak merayakan Natal yakni Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh instansi dan pemangku kepentingan terkait pengamanan pasokan dan stabilisasi harga pangan di tingkat pusat dan daerah. Kami juga rutin memantau pasokan dan harga pangan pokok dan strategis terutama di pasar utama dan wilayah sentra produksi," katanya pada Rabu (5/12).

Agung juga optimistis pemerintah siap melakukan operasi pasar yang selektif dengan stakeholder terkait untuk menjaga stabilitas komoditas pangan di wilayah tertentu.

Kalau pun ada kenaikan harga yang signifikan, lanjutnya, pemerintah akan langsung melancarkan skema jual langsung dari produsen ke konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk memotong rantai pasok dan menekan harga.

Adapun, menurut Agung, komoditas yang berpotensi naik adalah telur ayam. Menurutnya kalau pun naik menjelang natal, pemerintah sudah melakukan kesepakatan dengan integrator dan peternak mandiri untuk menggelontorkan telur dengan harga Rp20.000 per kg—Rp22.000/kg.

Toko tani Indonesia dan outlet milik pemerintah juga akan menambah volume penjualan supaya tidak ada peluang harga naik. "Telur dan daging kami waspadai kenaikan harganya," katanya.

Menurut Agung, harga pangan pokok dan strategis pada minggu IV November 2018 sebagian besar mengalami penurunan dibandingkan dengan 2016 dan 2017 pada periode yang sama, kecuali daging ayam ras dan telur ayam ras.

Jika dibandingkan dengan 2017, harga yang mengalami penurunan yaitu cabai merah 6,89%, bawang merah 4,69%, minyak goreng 5,42%, gula pasir 4,41% dan daging sapi 0,34%. Sementara itu, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing mengalami kenaikan sekitar 5%.

"Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, November dan Desember memang ada kenaikan 10%, tapi suplai itu tetap mencukupi. Kalau pun ada afkir dini, itu tidak akan mempengaruhi produksi dan juga harga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper