Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

70% Peritel di Sumsel Penuhi Ketentuan Pangan Aman BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Sumatra Selatan mencatat sekitar 60%--70% pelaku ritel di provinsi itu telah memenuhi ketentuan dalam distribusi produk pangan sehingga aman bagi konsumen.
Kepala BPOM Sumsel Hardaningsih menerima plakat dalam acara forum diskusi penerapan keamanan pangan untuk mencapai good retail practices. Bisnis/Dinda Wulandari
Kepala BPOM Sumsel Hardaningsih menerima plakat dalam acara forum diskusi penerapan keamanan pangan untuk mencapai good retail practices. Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Sumatra Selatan mencatat sekitar 60%--70% pelaku ritel di provinsi itu telah memenuhi ketentuan dalam distribusi produk pangan sehingga aman bagi konsumen.

Kepala BPOM Sumsel, Hardaningsih, mengatakan kondisi ritel di Sumsel tidak jauh berbeda dengan kondisi nasional.

“Salah satu ketentuan keamanan pangan adalah barang-barang yang dijual tidak expired, tidak rusak dan memiliki izin edar,” katanya di sela acara forum diskusi penerapan keamanan pangan untuk mencapai good retail practices bersama Hero Group, Senin (3/12/2018).

Hardaningsih mengatakan untuk meningkatkan penerapan ketentuan keamanan pangan di ritel maka pihaknya rutin mengadakan pemeriksaan di lapangan.

Menurut dia, ritel yang belum melaksanakan praktik ritel yang baik mencakup modern maupun tradisional.

“Salah satu praktik yang sering kami temukan di lapangan itu seperti produk tanpa izin edar dan telah masuk kadaluarsa,” katanya.

Biasanya, dia melanjutkan, pihaknya langsung minta peritel memusnahkan barang yang telah expired di tempat.

Dia menjelaskan dalam rantai pangan, ritel merupakan simpul akhir yang berhubungan langsung dengan masyarakat selaku konsumen.

BPOM telah menerbitkan peraturan kepala BPOM tahun 2011 tentang pedoman cara ritel pangan yang baik.

“Regulasi itu dibuat untuk memastikan risiko kerusakan pangan yang diserahkan kepada konsumen dapat dikurangi sebagai akibat kesalahan dalam penanganan, pemajangan dan penyimpanannya,” katanya.

Sementara itu External Communication Manager PT Hero Supermarket Tbk, Fia Arwinta,  mengatakan pihaknya secara internal juga menerapkan pengawasan produk yang dijual dengan rutin.

“Kami ingin menghadirkan toko-toko yang dapat dipercaya oleh pelanggan, salah satu caranya adalah dengan menjaga kualitas dan keamanan produk,” katanya.

Dia mengatakan Perseroan menggandeng BPOM untuk melakukan diskusi terkait good practice retail di 6 kota. Selain di Palembang, kegiatan tersebut dilakukan di Makassar, Surabaya, Banjarmasin, Serang dan Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper