Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Turun, IHSG Tetap Lanjutkan Penguatan

IHSG ditutup menguat 0,4% atau 23,09 poin di level 5.858,29, setelah berakhir menguat 1,01% atau 58,14 poin di posisi 5.835,20 pada Selasa (13/11).
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/10/2018)./JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018).

IHSG ditutup menguat 0,4% atau 23,09 poin di level 5.858,29, setelah berakhir menguat 1,01% atau 58,14 poin di posisi 5.835,20 pada Selasa (13/11).

IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,39% atau 22,52 poin di level 5.857,72 Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.851,79 – 5.896,80.

Dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 190 saham menguat, sedangkan 196 saham melemah, dan 229 saham stagnan.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 3,64% dan disusul sektor aneka industri yang naik 1,74%.

Di sisi lain, empat sektor lainnya melemah dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor pertanian yang turun 2,26%.

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menjadi penopang utama tehadap IHSG setelah ditutup menguat 2,12%, disusul PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 2,19%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 juga ditutup menguat 0,89% atau 4,64 poin ke level 524,57, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,69% atau 3,59 poin di posisi 523,53.

Di Asia Tenggara, indeks saham terpantau bergerak vatiatif petang ini, dengan indeks PSEi Filipina menguat 1,16 dan indeks FTSE KLCI Malaysia menguat 0,05%, sedangkan indeks indeks FTSE Straits Times Singapura dan SE Thailand melemah masing-masing 0,34% dan 0,72%.

Di wilayah lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 0,17% dan 0,16%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan Hang Seng melemah masing-masing 0,85% dan 0,64%.

Secara keseluruhan, mayoritas bursa saham Asia turun menyusul rilis sejumlah data ekonomi China yang menunjukkan hasil beragam, dengan angka penjualan ritel meleset dari estimasi meskipun produksi industri naik.

Dilansir Reuters, gambaran beragam ekonomi China dirilis pada Rabu, dengan data resmi menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan, namun output industri dan investasi aset tetap bertahan.

Data muncul setelah China melaporkan penurunan tajam pada pertumbuhan kredit di bulan Oktober pada hari Selasa, yang menunjukkan pelemahan ekonomi.

Sementara itu, investasi real estat turun ke level terendah dalam 10 bulan di China, menurut data yang dirilis pada hari Rabu. Tetapi harga saham di sektor properti di Hong Kong sebagian besar tetap tidak terpengaruh, dengan sub indeks properti Hang Seng ditutup naik 0,6%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12% ke level Rp14.787 per dolar AS.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka dengan penguatan 22 poin atau 0,15% di level Rp14.783 per dolar AS, setelah berhasil rebound dari pelemahannya dan berakhir terapresiasi 0,1% atau 15 poin di level Rp14.805 per dolar AS pada perdagangan Selasa (13/11).

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+2,12

ASII

+2,19

SMGR

+9,29

INTP

+6,37

 

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

(%)

TLKM

-2,09

IBST

-18,37

DUTI

-20,00

UNTR

-1,15

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper