Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat, IHSG Naik Hampir 1% Pada Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018), saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terapresiasi.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018), saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terapresiasi.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,88% atau 51,56 poin ke level 5.886,75 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,39% atau 22,52 poin di level 5.857,72.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.851,79 – 5.896,68. Penguatan IHSG berlanjut setelah berhasil rebound dan mengakhiri perdagangan Selasa (13/11) dengan menanjak 1,01% atau 58,14 poin ke posisi 5.835,20.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,33%) dan aneka industri (+2,09%). Adapun sektor pertanian dan infrastruktur masing-masing melemah 1,62% dan 0,23%.

Sebanyak 196 saham menguat, 164 saham melemah, dan 255 saham stagnan dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 2,73% dan 2,50% menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 45 poin atau 0,30% ke level Rp14.760 per dolar AS pada pukul 11.51 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka dengan penguatan 22 poin atau 0,15% di level Rp14.783 per dolar AS, setelah berhasil rebound dari pelemahannya dan berakhir terapresiasi 0,1% atau 15 poin di level Rp14.805 per dolar AS pada perdagangan Selasa (13/11).

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.739-Rp14.783 per dolar AS.

Adapun indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,62%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,49%), indeks SE Thailand (-0,33%), dan indeks PSEi Filipina (+1,01%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,25% dan 0,11%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,28%. Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing juga turun 0,02% dan 0,19% pada pukul 12.27 WIB. 

Secara keseluruhan, mayoritas bursa saham Asia turun menyusul rilis sejumlah data ekonomi China yang menunjukkan hasil beragam, dimana angka penjualan ritel meleset dari estimasi meskipun produksi industri naik. Pergerakan bursa Asia juga dipengaruhi pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (13/11).

Bursa AS berakhir lebih rendah akibat lonjakan optimisme atas pembicaraan perdagangan dengan China diimbangi oleh ambrolnya harga minyak mentah, yang anjlok lebih dari 7% pada Selasa.

Fokus pasar saat ini beralih pada pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan akan disampaikan pada Rabu (14/11) waktu setempat. Beberapa pengamat memperkirakan Powell akan berupaya menenangkan kekhawatiran tentang siklus kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper