Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Syariah Adira Finance Turun 73,12%

Pembiayaan syariah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. mengalami penurunan tajam selama sembilan bulan pertama 2018, dengan total penyaluran Rp1,47 triliun.
Adira Finance./Bisnis.com
Adira Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pembiayaan syariah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. mengalami penurunan tajam selama sembilan bulan pertama 2018, dengan total penyaluran Rp1,47 triliun. 

Berdasarkan catatan Bisnis, pembiayaan syariah yang disalurkan perseroan pada September tahun lalu mencapai Rp5,47 triliun. Dengan demikian, penyalurannya anjlok hingga 73,12% secara year-on-year (yoy).
 
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menerangkan pada tahun lalu, pembiayaan syariah masih diuntungkan dengan keringanan jumlah Down Payment (DP) yang lebih rendah dibandingkan konvensional. Semenjak ketentuan tersebut tak diberlakukan, pembiayaan syariah secara industri pun turun. 

Aturan mengenai besaran uang muka bagi perusahaan pembiayaan dicantumkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 47 Tahun 2016 tentang Besaran Uang Muka Pembiayaan Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan Pembiayaan dan SEOJK No. 48/2016 tentang Besaran Uang Muka Pembiayaan Kendaraan Bermotor Untuk Pembiayaan Syariah.

Beleid yang ditetapkan 13 Desember 2016 itu menyebutkan batasan DP didasarkan pada tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) setiap perusahaan pembiayaan atau rasio aset bermasalah pada perusahaan atau Unit Usaha Syariah (UUS) multifinance. Dengan aturan ini, perusahaan pembiayaan dengan rasio NPF sekitar 1% yang menyalurkan pembiayaan bersifat konvensional dapat menerapkan besaran DP minimum 5%. 

"Sekarang karena DP-nya sama, mayoritas balik lagi ke [pembiayaan] konvensional, yang syariah ini, benar-benar yang butuh [pembiayaan] syariah," tuturnya di Jakarta, Selasa (13/11/2018).  
 
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan industri keuangan syariah, khususnya pembiayaan, masih berusaha menemukan model bisnis yang tepat untuk dikembangkan dan mampu bersaing dengan industri konvensional. 
 
"Kami kan multi produk, Adira Finance maunya produk yang macam-macam, cuma memang masih belum ketemu cara yang tepat, belum ketemu formula yang tepat. Kalau sudah ketemu, larinya cepat. Tetapi hampir semua syariah kan baru juga, bandingkan dengan konvensional yang sudah ratusan tahun," jelasnya. 
 
Meski penyaluran pembiayaan turun, Made menegaskan pihaknya tetap akan menyediakan produk pembiayaan syariah untuk mendukung bisnis perseroan yang multi produk. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper