Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Jasa Keuangan Disarankan Membuat Pembiayaan Perdesaan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk ikut aktif dalam mengembangkan kawasan perdesaan lewat memperbanyak penyaluran pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank yang merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi (tiga dari kanan) bersama Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo (kanan) dan Wakil Bupati Malang Sanusi (paling kiri) pada Workshop Pengembangan BUMDes di Kab. Malang dan Kota Batu di Malang, Selasa (13/11/2018)./JIBI-Choirul Anam
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank yang merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi (tiga dari kanan) bersama Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo (kanan) dan Wakil Bupati Malang Sanusi (paling kiri) pada Workshop Pengembangan BUMDes di Kab. Malang dan Kota Batu di Malang, Selasa (13/11/2018)./JIBI-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk ikut aktif dalam mengembangkan kawasan perdesaan lewat memperbanyak penyaluran pembiayaan.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank yang merangkat Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi mengatakan dukungan IJK terhadap pengembangan kawasan perdesaan masih terbatas.

“Karena itulah, IJK perlu membuat platform pembiayaan baru untuk menjangkau kawasan perdesaan,” katanya pada Workshop Pengembangan BUMDes di Kab. Malang dan Kota Batu di Malang, Selasa (13/11/2018).

OJK berusaha agar IJK bisa mengakses ke pedesaan, seperti pendirian bank wakaf mikro, agen Laku Pandai, dan lainnya. Juga pengembangan e-commerce agar dapat dimanfaatkan BUMDes sehingga dapat digunakan sarana pemasaran produk-produk yang ada di desa dengan fasilitasi badan tersebut.

Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan untuk mengembangkan BUMDes perlu dilakukan pemetaan lembaga tersebut, terutama potensinya.

Juga perlu adanya kluster BUMDes sehingga pengembangannya lebih mudah. Selanjutnya perlunya penguatan sumber daya manusianya diperkuat.

Peran BUMDes perlu diperkuat sehingga pengembangan cepat seperti diberi tugas dalam penyaluran bantuan sosial, penyaluran pupuk bersubsidi, kartu tani, dan lainnya.

Wakil Bupati Malang Sanusi mengatakan sektor ekonomi yang berpotensi dikembangkan di daerah tersebut, yakni sektor perkebunan, kehutanan, pertanian, peternakan, dan perikanan.Karena itulah, sektor-sektor perlu dukungan pembiayaan agar pengembangannya lebih cepat.

BUMDes, kata dia, idealnya dapat berperan dalam menyalurkan pembiayaan bekerja sama dengan IJK.

Riswinandi mengatakan bisa saja hal itu dilakukan BUMDes, namun tidak secara langsung. BUMDes bisa menjadi agen dari IJK berperan untuk mencari nasabah potensial yang layak didanai IJK. Untuk realisasi pengucuran pembiayaan, tetap dilakukan oleh IJK.

Kepala OJK Malang Widodo mengatakan di Kab. Malang dari 378 desa, baru berdiri 114 BUMDes. Dengan berfungsinya BUMDes sebagai agen Laku Pandai, maka akan mempertinggi angka inklusi keuangan.

Sesuai target pemerintah, sampai 2019 diharapkan angka inklusi keuangan nasional mencapai 75%, sedangkan saat ini baru mencapai 69%. Proporsi di Jatim lebih tinggi, yakni 73%.

Dengan menjadi agen Laku Pandai dan Pegadaian, maka angka inklusi keuangan bisa lebih tinggi lagi. Di samping, penyaluran pembiayaan di pedesaan juga dapat dipacu.

Menurut Andreas, bank yang mendapatkan peneugasan pemerintah dengan pendirian agen Laku Pandai di BUMDes, yakni BNI ‘46. Dengan banyaknya desa, maka idealnya tidak terbatas BNI ‘46, melainkan bank-bank agar pencepatan pendirian BUMDes bisa terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper