Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Nikel Tertekan Pelemahan Harga Baja

Harga nikel di bursa London dan Shanghai melorot bersama ke titik terendah selama 11 bulan karena harga baja rebar yang juga anjlok atas kekhawatiran perlambatan permintaan dari negara konsumen teratas, China.
Nikel/Istimewa
Nikel/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel di bursa London dan Shanghai melorot bersama ke titik terendah selama 11 bulan karena harga baja rebar yang juga anjlok atas kekhawatiran perlambatan permintaan dari negara konsumen teratas, China.

Harga nikel, sebagai bahan utama pembuat baja, pada Senin (12/11) di bursa London Metal Exchange turun 0,4% ke US$11.420 per ton, melanjutkan penurunan 2,36% pada sesi perdagangan sebelumnya yang menyentuh US$11.470 per ton. 

Komoditas nikel mencatatkan penurunan lebih dari 10% secara year-to-date (ytd). Adapun, harga nikel di bursa Shanghai turun 2,3% menjadi 94.760 yuan per ton.

Kepala CRU Group Peter Peng menuturkan bahwa harga baja antikarat yang mengalami penurunan tajam dalam 2 pekan terakhir yang disebabkan oleh jumlah produksi terlalu tinggi.

“Menurut saya, masalah itu tidak hanya terjadi di nikel, itu untuk logam secara keseluruhan. Investor saat ini menaruh sentimen bearish terkait dengan pasar berjangka logam industri,” ungkapnya, dilansir dari Bloomberg, Senin (12/11/2018).

Selain itu, penguatan dolar Amerika Serikat dan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi China, bersamaan dengan tensi perang dagang antara AS dan China juga menambah tekanan pada perdagangan logam industri.

Harga baja rebar, logam yang berbahan nikel di bursa Shanghai (SHFE) mengalami penurunan 98 poin atau 2,47% menjadi US$3.869 per ton dan mencatatkan kenaikan harga 3,35% secara ytd. Penurunan tersebut membuat harga baja menyentuh titik terendah sejak akhir Juli.

Salah satu penyebab penurunan harga baja rebar adalah permintaan yang mulai melambat dari negara konsumen teratas China menuju musim dingin yang umumnya membuat permintaan memuncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper