Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urban Jakarta Propertindo Tawarkan Saham IPO Rp1000-Rp1.250

PT Urban Jakarta Propertindo (Urban Jakarta) menawarkan harga saham perdana (IPO) pada kisaran Rp1.000-Rp1.250 per saham.
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Urban Jakarta Propertindo (Urban Jakarta) menawarkan harga saham perdana (IPO) pada kisaran Rp1.000-Rp1.250 per saham.

Ilman Hilmansyah, Direktur Keuangan PT RHB sekuritas, selaku penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO Urban Jakarta Propertindo mengatakan harga tersebut mencerminkan price earning ratio sebanyak 17-20 kali. Perseroan optimistis bisa melantai pada akhir 2018.

“Kami yakin saham Urban Jakarta akan diserap pasar, meskipun kondisi pasar modal sedang fluktuasi. Kami yakin, karena telah ada 50 emiten baru yang berhasil melantai di pasar modal,” ungkapnya, Senin (12/11/2018).

Dalam aksi IPO, Urban Jakarta akan melepaskan sebanyak-banyaknya 600 juta saham atau setara dengan 16,85% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham.

Selain itu, pada saat pencatatan perdana saham, perseroan juga akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi berdasarkan Convertible Loan Agreement (Perjanjian Pinjaman Konversi) pada 22 November 2017 sebanyak-banyaknya 400 juta saham atau setara dengan 11,23% sehingga total saham baru adalah 1 miliar saham atau setara dengan 28,08% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Urban Jakarta adalah pengembang hunian yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD). Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 840 juta waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan yang ditawarkan ke Masyarakat. Adapun, periode pelaksanaan waran adalah mulai dari 12 Juni 2019–10 Desember 2021. Penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi tidak disertai penerbitan Waran.

Untuk aksi korporasi ini, erseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters atau JLU). Periode penawaran awal (book building) akan berlangsung pada tanggal 9 – 19 November 2018, dengan perkiraan tanggal efektif pada 30 November 2018.

Adapun, penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2018 dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 12 Desember 2018.

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 50% dana hasil IPO untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, 30% untuk belanja modal dan pengembangan, serta sekitar 20% untuk modal kerja perseroan.

Hingga semester I/2018, aset lancar Urban Jakarta pada semester I/2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 miliar, atau sebesar 1,69% dibandingkan dengan semester sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada aset real estate sebesar Rp162,31 miliar, atau sebesar 43,09%, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek-proyek yang dimiliki oleh perseroan.

Pendapatan Urban Jakarta selama enam bulan pertama tahun ini senilai Rp52,4 miliar, mmeningkat sebesar 44% dibanding pendapatan 2017. Peningkatan ini terjadi karena Perseroan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park di semester I/2018, dimana pada 2017 perseroan baru menjual rumah toko di proyek Gateway Park.

Margin laba bersih Urban Jakarta pada semester I/2018 sebesar 33,72%, meningkat dibandingkan dengan semester sebelumnya, yaitu 28,36%. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan laba bersih Urban Jakarta yang bersumber dari kenaikan pendapatan Perseroan.

Saat ini, Urban Jakarta tengah membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek. Total nilai keempat proyek tersebut adalah sekitar Rp10,2 triliun selama kurang lebih 5 tahun dan dua di antaranya merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti (d/h PT Adhi Karya (Persero) Tbk. – Divisi TOD), yaitu Gateway Park Rp3,7 triliun dan Urban Signature Rp3,77 triliun.

Selain itu, dua proyek lainnya, yaitu Urban Sky senilai Rp1,41 triliun dan Urban Suites senilai Rp1,58 triliun dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper