Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAD Melebar, Pemerintah Harus Dorong Ekspor Ke AS dan China

Defisit transaksi berjalan kembali melebar pada kuartal III/2018, kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut sampai dengan akhir tahun. Pemerintah diminta mendorong ekspor manfaatkan perang dagang AS-China.
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA -- Defisit transaksi berjalan kembali melebar pada kuartal III/2018, kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut sampai dengan akhir tahun. Pemerintah diminta mendorong ekspor manfaatkan perang dagang AS-China.

Defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2018 tercatat meningkat hingga 3,37% terhadap PDB atau US$8,8 miliar.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan defisit transaksi berjalan masih akan terjadi hingga akhir tahun.

"Sepertinya kumulatif setahun defisit akan mencapai US$30 miliar, hingga kuartal III/2018 saja ini sudah defisit US$22,52 miliar," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (9/11/2018).

Menurutnya, pemerintah tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi defisit tersebut. Pemerintah lanjutnya, perlu memperkuat dan mendorong ekspor.

"Terutama produk-produk ekspor komoditas yang dapat menggantikan produk kebutuhan AS dan China karena kedua negara sedang saling berbalas tarif, supaya pasarnya bisa disuplai oleh Indonesia," jelasnya.

CAD kuartal III/2018 melebar dari defisit kuartal II/2018 sebelumnya sebesar US$8,0 miliar atau 3,02% terhadap PDB. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia mencatat secara kumulatif defisit neraca transaksi berjalan hingga kuartal III/2018 tercatat 2,86% PDB atau masih berada di bawah 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper