Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Mulai Transisi Sistem Pembayaran ke Sistem Tapping pada 2019

Mulai tahun depan, Metropolitan Transit Authority (MTA), perusahaan pengelola kereta bawah tanah di New York, akan meninggalkan kartu metro berbasis kertas dan akan memperkenalkan sistem pembayaran baru.
Subway di New York Amerika Serikat/Istimewa
Subway di New York Amerika Serikat/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Mulai tahun depan, Metropolitan Transit Authority (MTA), perusahaan pengelola kereta bawah tanah di New York, akan meninggalkan kartu metro berbasis kertas dan akan memperkenalkan sistem pembayaran baru.

Dilansir melalui Bloomberg, setiap penumpang nantinya dapat membayar tiket perjalanan hanya dengan melakukan tapping menggunakan kartu debit maupun kartu debit di pintu masuk.

Sebagai langkah persiapan, sejumlah bank besar di Amerika Serikat telah meluncurkan kartu debit dan kredit yang dapat bersinergi dengan sistem "contacless" tersebut.

Presiden Direktur Metropolitan Transit Authority Patrcik Foye mengatakan industri perbankan dan industri kartu kredit akan bekerjasama dengan MTA secara paralel.

"Transaksi kartu di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan pesat, tidak hanya transaksi pada sistem transportasi tapi juga pada transaksi lainnya," ujarnya dikutip melalui Bloomberg, Selasa (6/11/2018).

Visa Inc. memprediksi 100 juta kartu yang tersebar di Amerika Serikat seluruhnya akan dikonversi menjadi contactless card sampai dengan akhir 2019.

Penerbit kartu lainnya seperti American Express Co. dan Capital One Financial Corp. telah lebih dulu melakukan transisi.

Sementara itu kartu yang diterbitkan oleh Capital One seperti Quicksilver, Savor dan Venture serta Gold Card American Express telah selangkah lebih maju dalam implementasi sistem tapping.

"Kami memperhatikan bahwa banyak pelanggan telah memanfaatkan sistem tapping dalam berbagai jenis transaksi yang biasanya memiliki nominal kecil dengan frekuensi transaksi yang berkala," ujar Managing Vice President Capital One Manan Mahadevia.

Sebelumnya, transisi kartu chip di Amerika Serikat memicu protes dari konsumen selama beberapa bulan karena proses checkout menjadi lebih lama dan kebanyakan karyawan pada toko ritel tidak mendapatkan pelatihan untuk menggunakan sistem tersebut.

Transisi tersebut juga menyulitkan pelaku usaha yang harus berhadapan dengan risiko kerugian akibat kasus penipuan kartu.

Pihak penerbit kartu dan bank yakin bahwa implementasi sistem tapping akan lebih baik dari sistem sebelumnya karena saat ini setidaknya setengah dari seluruh jenis transaksi pribadi telah menggunakan sistem pembayaran tapping.

Transaksi dengan sistem menggesek atau memasukkan kartu ke mesin pembaca dapat memakan waktu 10 detik hingga 39 detik sementara sistem tapping diperkirakan hanya akan memakan waktu 2 detik.

Kepala Layanan Kartu dan Merchant Toronto-Dominion Bank Julie Pukas mengatakan beberapa tahun dari sekarang, sistem dipping (kartu chip) akan menjadi sejarah.

"Begitu masyarakat menggunakan sistem tapping pada moda transportasi, adaptasi transaksi di merchant lainnya akan menjadi lebih mudah," ujarnya.

Meski demikian masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Hingga saat ini 30% dari 100 merchant teratas Amerika Serikat tidak menerima sistem pembayaran tapping, salah satunya adalah Walmart Inc.

Sejumlah pelaku ritel masih ragu untuk mengimplementasikan sistem pembayaran tersebut karena berarti mereka juga harus menerima sistem pembayaran digital.

Beberapa bulan terakhir, sejumlah merchant tengah melobi regulator dan pembuat undang-undang terkait sistem pembayaran digital melalui telepon seluler dan penggunaan tokenisasi yang dikembangkan oleh Visa dan Mastercard Inc.

Mereka menginginkan sistem keamanan yang lebih ketat, selain itu sistem pembayaran digital menghambat mereka untuk merutekan pembayaran melalui jaringan debit alternatif yang lebih murah.

Tetapi bagi bank, penerapan sistem pembayaran tap-and-go yang dimulai dari fasilitas transportasi umum dinilai dapat mempercepat proses transisi.

Peneliti dari A.T. Kearney menyampaikan dalam survey yang disponsori oleh Visa bahwa penerapan sistem pembayaran baru ini dapat meningkatkan laba perbankan sebesar US$2,4 miliar

Selain itu, peralihan transaksi dari uang tunai ke kartu debit atau kartu kredit akan menghapus beban biaya hingga US$22,2 miliar dalam 5 tahun ke depan.

"Faktanya, dari perspektif penerbit kartu, sistem tapping di pintu masuk stasiun akan mendorong nilai bisnis yang lebih tinggi. Jika penerapan sistem tersebut akan mendorong transaksi tentu kami akan ikut berpartisipasi," ujar Wakil Presiden Produk Konsumen Visa Dan Sanford.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper