Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Berdikari Targetkan Populasi Ayam Capai 4 Juta Ekor

PT Berdikari berencana meningkatkan populasi ternak ayam mencapai 4 juta ekor dalam dua tahun mendatang dan bisa menopang bisnis perusahaan.
Pekerja mengambil telur di kandang ayam di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/9)./ANTARA-Adeng Bustomi
Pekerja mengambil telur di kandang ayam di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/9)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Berdikari berencana meningkatkan populasi ternak ayam mencapai 4 juta ekor dalam dua tahun mendatang dan bisa menopang bisnis perusahaan.

Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo mengatakan pihaknya akan terus mendorong regulator untuk mendapatkan izin mengimpor 108.000 ekor DOC grand parent stock [GPS]. Sebab sebelumnya, dia mengakui kesulitan mengantongi izin tersebut.

"Rancana [mendatangkan 108.000 ekor DOC] begitu. Kami akan terus push [regulator]," katanya pada Bisnis, Senin malam (6/11).

Eko menjelaskan perusahaan plat merah tersebut memang memiliki rencana import GPS tahun 2018 sebanyak 108.000 ekor. Namun, sampai dengan bulan oktober yang bisa terealisasi 36.000 ekor. Permasalahannya adalah izin impor dari regulator.

"[Tapi] nanti ada GPS masuk pada bulan november tepatnya tangal 9 sebanyak 17.150 ekor. Sehingga total [GPS yang Berdikari miliki] sebanyak 53.150 ekor," katanya.

Eko menjelaskan bahwa kuota GPS impor itu memang dimasukkan secara berkala. Berdikari berusaha memasukan GPS sebanyak 108.000 ekor dalam 6 kali pemasukan masing-masing 18.000 ekor.

Namun, pada realisasinya mengimpor DOC GPS tidak semulus itu. Berdikari sampai dengan November masih memiliki kekurangan sebanyak 54.850 ekor dari rencana import seluruhnya. Meski begitu, Eko optimistis target tersebut dapat tercapai atau setidaknya dicicil sampai dengan 2019.

Berdikari menargetkan mampu memproduksi 100.000 ekor PS setiap minggunya. Dimulai dari Oktober 2018—Oktober 2019. "Sudah sejak awal oktober lalu [Berdikari produksi PS] dengan target 100.000 ekor/bulan untuk masa produksi satu tahun ke depan," katanya.

Eko belum dapat menyampaikan jumlah produksi PS yang sudah Berdikari realisasikan. Namun,  untuk sementara ini perusahaan plat merah tersebut sedang mempersiapkan kandang khusus PS yang rencananya pada Desember-Januari akan mulai terisi.

Berdikari menargetkan dalam dua tahun kedepan populasi ayam yang dimiliki oleh perusahaan mencapai 4 juta ekor. Mulai dari GPS, PS, dan FS. Pemerintah diharapkan memberikan dukungan penuh kepada perusahaan milik negara itu.

"Ini akan menjadikan titik awal Berdikari sebagai BUMN yang berperan dalam menjaga stabilisasi harga bahan pangan khususnya protein unggas," tegasnya.

Dia juga berjanji akan menjalankan kemitraan dengan peternak rakyat pada 2019. Eko mengatakan kemitraan tersebut sampai dengan saat ini masih dalam tahap proses.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.26 tahun 2016 tentang penyediaan, peredaran dan pengawasan ayam ras yang mewajibkan industri unggas terintegrasi untuk menjual 50% dari total produksi anak DOC kepada para peternak mandiri.

Berdikari memiliki tiga rencana ke depan yang akan dilakukan setelah mendapatkan tambahan kuota dalam rangka untuk memastikan ketersedian suplai. Pertama, melakukan kerjasama dengan peternak-peternak mandiri yang berada di kabupaten Pati. Jumlah keseluruhan peternak di Pati sekitar 1 juta dan sangat sulit mendapatkan akses dalam pembelian sumber bibit parents [PS] stock dan bibit full stock [FS]. 

Kedua, Berdikari berencana akan membangun kandang GPS, PS dan FS sendiri dengan memanfaatkan lahan di daerah Sidrap, Sulawesi Selatan untuk menjamin ketersedian sumber DOC dan menangkap peluang pasar di wilayah Indonesia Bagian Barat. Ketiga, Berdikari akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan GPS dan PS yang mempunyai populasi kecil serta mempunyai performa yang kurang baik, sehingga pemerintah dapat melakukan pengendalian produk bibit PS dan bibit FS yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper