Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Lebihi Target, Antam (ANTM) Terus Genjot Penjualan Emas

Emiten logam PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membukukan penjualan emas sejumlah 24 ton per Oktober 2018, atau sudah mencapai target setahun penuh. Sampai akhir 2018, diharapkan volume pemasaran dapat semakin meningkat.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten logam PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membukukan penjualan emas sejumlah 24 ton per Oktober 2018, atau sudah mencapai target setahun penuh. Sampai akhir 2018, diharapkan volume pemasaran dapat semakin meningkat.

Corporate Secretary Antam Aprilandi H. Setia menyampaikan, per Oktober 2018 perusahaan sudah merealisasikan penjualan emas sejumlah 24 ton, atau target setahun penuh.  

“Sampai akhir tahun, penjualan diperkirakan meningkat melampaui target 24 ton. Semoga mencapai angka terbaiknya,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (6/11/2018).

Aprilandi menyebutkan, kinerja penjualan perseroan pada tahun ini cenderung meningkat. Per September 2018, penjualan emas melonjak 221% year-on-year (yoy) menjadi 22.388 kilo gram (kg) dari sebelumnya 6.966 kg.

Adapun, volume produksi batu kuning relatif stabil sejumlah 1.478 kg, naik tipis dari periode 9 bulan pertama 2017 sebesar 1.473 kg.

Sementara itu, penjualan bijih nikel per September 2018 tumbuh 99% yoy menuju 4,11 juta wet metric ton (wmt) dari sebelumnya 2,06 juta wmt. Penjualan bijih bauksit tercuci naik 39% yoy menjadi 693.000 wmt dari posisi per kuartal III/2017 sebesar 498.000 wmt.

Pemasaran feronikel dalam 9 bulan pertama 2018 naik 49% yoy menjadi 19.149 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari sebelumnya 12.816 TNi. Produksi feronikel juga naik 21% menuju 19.284 TNI dari posisi per September 2017 sejumlah 15.813 TNi.

“Kenaikan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan stabilitas operasional pabrik di Pomalaa dengan kapasitas 27.000 TNi per tahun,” tutur Aprilandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper