Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Turun, BKPM Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2018 Melambat

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai pertumbuhan investasi akan melambat seiring realisasi yang lebih rendah dan penurunan peringkat kemudahan berbisnis alias Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia ke peringkat 73.
Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah) menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti BKPM - HSBC Infrastructure Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10)./ANTARA-Jefri Tarigan
Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah) menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti BKPM - HSBC Infrastructure Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10)./ANTARA-Jefri Tarigan

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai pertumbuhan investasi akan melambat seiring realisasi yang lebih rendah dan penurunan peringkat kemudahan berbisnis alias Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia ke peringkat 73.
 
Kepala BKPM Thomas T. Lembong mengatakan sentimen negatif terhadap investasi akan membuat investasi terutama Foreign Direct Investment (FDI) turun.
 
"FDI memang berbeda dengan Penanaman Modal Asing (PMA), FDI 2018 berpotensi turun lebih banyak lagi daripada PMA, ini berkaitan langsung dengan negara tetangga. Tahun depan kita harus kembali double digit," ungkapnya, akhir pekan lalu.
 
Menurut Lembong, kondisi penurunan ini tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat pada tahun ini.
 
"Pengaruh ke pertumbuhan ekonomi, sangat-sangat, investasi kira-kira 32% dari ekonomi. Jadi, investasi melambat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi total, jadi lebih rendah," tuturnya.
 
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan PMA periode kuartal III/2018 mencapai Rp173,8 triliun. Besaran ini mengalami penurunan 1,6% jika dibandingkan dengan periode kuartal III/2017 yang sebesar Rp176,6 triliun. 
 
Namun, realisasi investasi selama Januari–September 2018 untuk PMDN dan PMA menyentuh Rp535,4 triliun, atau naik 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sekitar Rp513,2 triliun.

Tahun ini, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper