Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Paket Konverter KIT LPG ke Nelayan Bali Terealisasi 70 Persen

Penyaluran paket konventer kit LPG untuk nelayan di Bali baru 70% lantaran sempat terkendala aktivitas Gunung Agung.

Bisnis.com, DENPASAR – Penyaluran paket konventer kit LPG untuk nelayan di Bali baru 70% lantaran sempat terkendala aktivitas Gunung Agung.

Paket konverter kit ini terdiri atas pipa penyaluran, pengatur, pencampur dan alat pendukungnya, tabung LPG, LPG, as panjang, serta baling-baling berikut alat kelengkapannya. Konverter Kit tersebut dibagikan untuk nelayan kecil yang memiliki kriteria kapal berukuran di bawah 5 gross tonnage (GT) dengan mesin berdaya kurang dari 13 horse power (HP) dan berbahan bakar solar.

Sales Executive Elpiji Pertamina Bali Rainier Axel Gultom mengatakan ada dua wilayah di Bali yang mendapat penyaluran paket converter KIT LPG ini yakni Jembrana dan Karangasem. Sejak program ini bergulir pada awal 2017 lalu, penyaluran di Jembrana terhitung lancar. Hanya Karangasem yang terhambat.

Adapun penyaluran konverter Kit LPG ke Karangasem selama Januari-Februari 2017 adalah sebanyak 1.300 paket dan telah terealiasasi dengan baik. Namun, ketika terjadi aktivitas Gunung Agung pada akhir 2017, penyaluran tahap dua yang sebanyak 1.081 paket terkendala.

Hingga saat ini pun penyaluran masih dilakukan. Target awalnya, penyaluran akan selesai pada pertengahan Oktober 2018. Namun, karena terkendala pengiriman, paket baru diprediksi diterima pada November 2018 mendatang.

“Kita ada kendala pengantaran kiriman, estimasi selesai pertengahan November ini,” katanya kepada Bisnis, Jumat (2/11/2018).

Menurutnya, dengan penggunaan LPG sebagai bahan bakar nelayan melaut, maka akan mampu menghemat pengeluran rata-rata hingag 30%. Hal ini diyakini akan berdampak pada kesejahteraan nelayan. Selain, penggunaan LPG dinilai lebih ramah lingkungan dari pada solar.

“Progress cukup baik semua jadi kan kegiatan ini tdak hanya pembagian jadi harus ada sosialisi penggunaan dan perawatan baru pembagian. Jadi memang ini tergantung dari masyarakat nelayan yang memang membutuhkan didata dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper