Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kedelai Impor di Kudus Alami Keseimbangan Baru

Harga jual kedelai impor kembali turun menjadi Rp7.100 per kilogram dibandingkan harga jual sebelumnya mencapai Rp7.300/kg.
Perajin membuat tempe dari kedelai impor./Antara-Ari Bowo Sucipto
Perajin membuat tempe dari kedelai impor./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, KUDUS – Harga jual kedelai impor kembali turun menjadi Rp7.100 per kilogram dibandingkan harga jual sebelumnya mencapai Rp7.300/kg, meskipun nilai tukar rupiah cenderung melemah, kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf.

"Jika sebelumnya fluktuasi rupiah menjadi pemicu kenaikan harga jual kedelai impor, ternyata sejak empat hari yang lalu harga jualnya cenderung turun meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp15.000 lebih," ujarnya di Kudus, Rabu.

Pada pertengahan Oktober 2018, kata dia, harga jual kedelai impor mencapai Rp7.400/kg, kemudian secara bertahap mulai turun hingga sekarang menjadi Rp7.100/kg.

Harga jual kedelai impor tersebut, kata dia, masih tergolong tinggi karena sebelumnya sempat mencapai Rp6.000-an per kilogramnya. Oleh karena harga jual kedelai impor sejak beberapa bulan terakhir mencapai Rp7.000-an, kata dia, permintaan kedelai akhirnya tidak sampai berpengaruh signifikan.

Permintaan rata-rata per hari, kata dia, berkisar antara 15 ton hingga 20-an ton kedelai.

Dengan kondisi seperti sekarang, dia mengaku, tidak bisa memastikan apakah harga jual kedelainya akan kembali turun atau tidak karena beberapa kali terjadi pelemahan nilai tukar rupiah harga jual kedelai impor justru turun.

"Bagi konsumen yang menginginkan kedelai dengan harga lebih murah, saat ini juga tersedia kedelai lokal," ujarnya.

Harga jual kedelai lokal per kilogramnya sebesar Rp7.000 atau lebih murah dibandingkan harga kedelai lokal sebelumnya yang berasal dari Pati, sedangkan saat ini merupakan pasokan dari Banyuwangi.

Untuk stok kedelai impor saat ini berjumlah 60 ton, sedangkan stok kedelai lokalnya berkisar 9 ton.

Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper