Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air JT 610 Jatuh: YLKI Minta Lion Air Bayarkan Kompensasi Rp1,25 Miliar per Korban

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta Kementerian Perhubungan memastikan Lion Air memberikan kompensasi dan ganti rugi terhadap para penumpang penerbangan JT 610 yang jatuh Senin pagi, 29 Oktober 2018.
Petugas memindahkan jenazah korban penumpang pesawat Lion Air JT 610, di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas memindahkan jenazah korban penumpang pesawat Lion Air JT 610, di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta Kementerian Perhubungan memastikan  Lion Air memberikan kompensasi dan ganti rugi terhadap para penumpang penerbangan JT 610 yang jatuh Senin pagi, 29 Oktober 2018.

"Kami meminta Kemenhub untuk memastikan bahwa pihak Lion Air bertanggung penuh terhadap hak-hak keperdataan penumpang sebagai korban," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulis seperti dikutip Tempo.

Mengutip Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, Tulus mengatakan para penumpang yang meninggal akibat kecelakaan pesawat berhak mendapatkan kompensasi sebesar Rp 1,25 miliar per orang. "Bahkan, manajemen Lion Air harus bisa memastikan keluarga atau ahli waris yang tinggalkan masa depannya tidak terlantar," tutur dia. Artinya, mesti ada jaminan biaya pendidikan atau beasiswa untuk ahli waris yang masih usia sekolah.

Di samping itu, Tulus meminta Kemenhub meningkatkan pengawasan kepada semua maskapai, baik terkait pengawasan teknis dan atau performa managerial. Ia menegaskan perlunya meningkatkan pengawasan kepada manajemen Lion Air.

"Pengawasan yang intensif dan mendalam sangat penting dilakukan pada Lion Air, yang selama ini dianggap sering mengecewakan konsumennya," tutur Tulus.

Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Jakarta - Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. "Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di sekitar Karawang, jawa Barat," ujar Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro . Pesawat tersebut jatuh di koordinat koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.

Danang mengatakan pesawat itu berjenis Boeing 737 MAX 8 keluaran tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 . "Pesawat dinyatakan laik operasi," kata dia. Pesawat itu tercatat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi. Dalam penerbangan ini juga ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

Atas terjadinya insiden itu, melalui keterangan resminya, Boeing menyatakan kesediaannya memberikan bantuan teknis guna menginvestigasi kecelakaan pesawan tersebut. Perkembangan dan hasil investigasi ihwal tragedi tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah I, Kementerian Perhubungan, Bagus Sunjoyo mengatakan hingga saat ini badan pesawat Lion Air JT 610 belum ditemukan. "Yang ada di area baru serpihan," kata dia

Bagus menjelaskan sebelum pesawat jatuh di Perairan Teluk Karawang, pihaknya tidak mendapatkan laporan dari Air Traffic Center (ATC) soal kerusakan mesin pesawat. Namun, ia berujar pilot Lion Air sempat meminta izin untuk kembali ke bandara. Dari keterangan pilot yang meminta untuk kembali, kata Bagus, tidak ada keterangan soal kendala mesin. "Tidak ada statement soal kendala mesin," kata Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper