Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palembang Kebut Pencapaian Program Imunisasi MR

Kota Palembang menjadi peringkat terakhir pada capaian imunisasi MR kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun dari 17 kabupaten/kota di Sumatra Selatan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kota Palembang menjadi peringkat terakhir pada capaian imunisasi MR kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun dari 17 kabupaten/kota di Sumatra Selatan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia mengatakan, waktu untuk penyuntikan imunisasi MR kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun tinggal sembilan hari lagi.

Dalam waktu tersebut, 180.000 anak harus diselesaikan untuk mencapai target 95%.

"Capaian kami sekarang baru 52% dari sasaran yang harus dicapai 336.000 anak," katanya, Selasa (23/10/2018).

Dia mengatakan untuk mencapai 180.000 anak lagi yang belum diimunisasi, maka Dinkes Palembang harus menyelesaikan sekitar 20.000 anak setiap hari. Atau puskesmas harus menyelesaikan 500 - 1.000 anak per hari. 

"Intervensi yang paling kuat dalam imunisasi ini adalah untuk menurunkan angka kecacatan dan kematian," jelasnya.

Menurut Letizia, capaian Palembang paling rendah dibandingkan kota/kabupaten lain yang ada di Sumsel. Masalah kehalalan vaksin menjadi hal utama para orang tua. 

"Penolakan orang tua dan masyarakat. Ini masalah kompleks di Palembang, bahkan puskesmas mendatangi ke sekolah ada yang sampai tiga kali datang tapi tidak diterima," ujarnya.

Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, total sekolah di Palembang ada 1.089 menjadi pekerjaan rumah tim imunisasi MR.

Dengan baru setengah dari target sasaran, maka Dinkes dan Puskesmas harus bekerja keras dalam sembilan hari lagi ini. 

"Dinkes dan tim akan jemput bola ke sekolah yang belum diimunisasi, kami berharap orang tua untuk bekerja sama karena ini sudah ada fatwa dari MUI," katanya.

Kementerian Kesehatan sebelumnya telah memberikan waktu tambahan mulai 1 sampai 31 Oktober. Sementara sebelumnya waktu efektif pemberian vaksin adalah Agustus hingga September.

"Jika lewat dari Oktober ini bisa saja tidak gratis lagi, jadi harus dimanfaatkan untuk kesehatan anak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper