Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Densus 88 Tembak Mati 2 Terduga Teroris JAD Jaringan Sumatra Utara

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menembak mati dua terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) jaringan Sumatra Utara karena melakukan perlawanan pada saat akan ditangkap.
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA--Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menembak mati dua terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) jaringan Sumatra Utara karena melakukan perlawanan pada saat akan ditangkap.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan kedua terduga teroris itu bernama Hendry Syahli Manurung dan M. dival Alwis alias Rivai alias Vai. Keduanya ditembak mati pada Kamis 18 Oktober 2018 sekitar pukul 15.05 WIB.

"Saat dilakukan surveilance sambil menunggu tim tindak datang, tiba-tiba tersangka Hendri langsung menghampiri anggota dan menyerang menggunakan pisau, tapi setelah diberi tembakan peringatan dia masih menyerang, akhirnya dilumpuhkan," tuturnya, Jumat (19/10).

Dedi juga menjelaskan tidak lama setelah tersangka tindak pidana terorisme atas nama Hendri itu telah dilumpuhkan, kemudian datang tersangka lainnya dengan nama Rivai yang berencana membawa lari Hendri ketika sudah dilumpuhkan petugas.

"Kedua tersangka sempat lari melewati pemukiman warga dan terdapat 4 buah bom pipa yang jatuh dari para tersangka yang ditemukan oleh warga," katanya.

Menurut Dedi, setelah petugas mendapatkan info dari warga sekitar bahwa kedua tersangka terorisme itu bersembunyi pada sebuah WC Umum, kemudian dia menjelaskan petugas langsung mendobrak pintu yang mencurigakan karena tidak bisa dibuka dari luar.

"Setelah pintu berhasil dibuka, mendadak tersangka kembali melakukan penyerangan dengan menembak ke arah petugas yang akhirnya terjadi kontak tembak dengan para tersangka," ujarnya.

Dedi menjelaskan akibat kontak tembak tersebut, akhirnya para tersangka meninggal dunia di WC Umum tersebut. Menurut Dedi, Kepolisian juga sempat melakukan penggeledahan di kontrakan para tersangka yang berada di Jalan Sipori-Pori Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kabupaten Tanjung Balai Sumatera Utara.

"Dari hasil pemeriksaan kami di sana, ditemukan 5 buah bom pipa besi, 1 buah pisau, 1 buah senjata api pistol merek browning caliber 9 mm dan 2 butir peluru 9 mm di dalam magazine pistol browning," tuturnya.

Saat ini, menurut Dedi tim penjinak bom sudah mulai bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyisiran karena dikhawatirkan masih ada bom yang tersisa. Selain itu, kedua jenazah itu juga sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan.

"Tim Jibom sudah bergerak ke TKP untuk menyisir dugaan adanya bom di sekitar TKP," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper