Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya Optimistis Tol Kapal Betung dan PPKA Selesai Tepat Waktu

PT Waskita Karya (Persero) Tbk optimistis dapat menyelesaikan proyek jalan tol Pematang Panggang—Kayu Agung atau PPKA dan tol Kayu Agung—Palembang—Betung atau Kapal Betung tepat waktu atau pada April 2019.
Peninjauan proyek tol Kapal Betung/Istimewa
Peninjauan proyek tol Kapal Betung/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Waskita Karya (Persero) Tbk optimistis dapat menyelesaikan proyek jalan tol Pematang Panggang—Kayu Agung atau PPKA dan tol Kayu Agung—Palembang—Betung atau Kapal Betung tepat waktu atau pada April 2019.

Kepala Divisi VI PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Gunadi Soekarjo, mengatakan optimisme tersebut berdasarkan progress pengerjaan di lapangan yang menunjukkan angka positif.

“Mudah-mudahan kami bisa mencapai target yang diberikan Presiden Joko Widodo yakni dapat selesai dan beroperasi pada April 2019, kami terus kebut pengerjaan,” katanya, Kamis (18/10/2018).

Gunadi memaparkan target operasional pada April 2019 berlaku untuk jalan utama (main road) sementara untuk rest area diperkirakan selesai pada Juni 2019.

Adapun progress proyek untuk tol PPKA sepanjang 77 kilometer itu sudah mencapai 83%, sementara untuk tol Kapal Betung sepanjang 111 km pengerjaannya sudah mencapai 65%.

Gunadi mengemukakan, dari kedua ruas tol yang juga bagian dari Trans Sumatra tersebut, ruas Kapal Betung memiliki tantangan yang lebih sulit dibanding  tol PPKA.

“Tol Kapal Betung memang butuh waktu karena tol memiliki kilometer yang cukup panjang dan melintasi beberapa sungai besar,” katanya.

Gunadi menjelaskan, dengan adanya jalan tol ini maka  akan mempersingkat jarak tempuh dari perbatasan Lampung ke Palembang.

Berdasarkan catatan perseroan, waktu tempu dari Kayu Agung ke Palembang semula 2 jam dari Kayu Agung ke Palembang, dengan adanya tol bisa hanya 30 menit.

Dia menjelaskan, kendala yang seringkali dihadapi perseroan di lapangan, seperti cuaca, mobilisasi material, pertemuan antara jalan tol dan utilitasi seperti jaringan pipa gas hingga pembebasan lahan.

Untuk pembebasan lahan, kata dia, pihaknya menyerahkan kepada PT Sriwijaya Makmore Persada (SMP) dan sebagian lagi dilakukan secara business to business (B to B) oleh pihaknya.

“Ada sejumlah bidang lahan yang lahannya masih dalam tahapan konsinyuasi dan proses pembayaran. Ada juga yang harus dibawa ke ranah hukum karena masalah tumpang tindih kepemilikan lahan,” jelasnya.

Menurut dia, lahan yang belum bebas bukan hanya di bagian main road, bagian rest area pun sedang dalam tahapan pembebasan.

Gunadi mengatakan rencananya terdapat dua rest area untuk tol Kapal Betung dan 4 rest area untuk tol PPKA.

“Rest area untuk tol Kapal Betung bisa saja nantinya bertambah. Sebab kami utamakan penyelesaian ruas jalan tol dulu,” ujarnya.

Secara keseluruhan pembangunan tol Pematang Panggang-Kayu Agung menelan investasi Rp8 triliun dan tol Kapal Betung menelan investasi Rp7 triliun.

"Investasi tol PPKA lebih besar dibanding tol Kapal Betung karena memang teknologi dan mekanisme atau sistem yang digunakan dalam mengolah tanah berbeda karena di sepanjang tol PPKA merupakan rawa gambut dalam," beber dia.

Terkait mekanisme pembangunan jalan tol itu sendiri, lanjut Gunadi, ada sejumlah sistem yang dipakai. Diantaranya pile slab khusus di lahan rawa gambut dengan kedalaman 32-52 meter. Penggunakan pile slab ini ada di Celikah dan Pedamaran, Ogan Komering Ilir.

Kepala Proyek Seksi I Kapal Betung, Arif Hardianto, mengatakan pengerjaan jalan tol di wilayahnya berbeda dengan pengerjaan jalan tol di daerah Jawa karena di Sumatra terdapat lahan gambut.

Kondisi tersebut, kata dia, membuat pengerjaan membutuhkan teknologi yang sesuai dengan kondisi tanah.

"Kondisi tanah di Sumsel itu 80% adalah rawa gambut. Butuh teknologi canggih dan tepat agar jalan tol bisa dijamin bertahan hingga 30 tahun --50 tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper