Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Rupiah Diproyeksi Kembali Menguat pada Akhir Tahun

Kurs rupiah menguat setelah melemah selama dua pekan terakhir dan kembali ke posisi Rp15.100-an per dolar Amerika Serikat setelah bursa saham kembali pulih. Sejumlah analis menyatakan rupiah siap rebound akhir tahun.
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menguat setelah melemah selama dua pekan terakhir dan kembali ke posisi Rp15.100-an per dolar Amerika Serikat setelah bursa saham kembali pulih. Sejumlah analis menyatakan rupiah siap rebound akhir tahun.

Pada penutupan perdagangan Rabu (17/10) rupiah berhasil menguat 51 poin atau 0,33% menjadi Rp15.150 per dolar AS dan membukukan pelemahan di hadapan dolar AS hingga 9,13% di hadapan dolar AS selama 2018 berjalan.

Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengungkapkan bahwa yang membuat rupiah melemah di hadapan dolar AS dalam beberapa waktu belakangan memang berasal dari faktor eksternal yang sedang tidak terlalu menguntungkan.

“Di Indonesia juga ada sedang ada ketidakpastian politik, ditambah dengan masalah soal daya saing, dan produktivitas juga membuat rupiah tidak sanggup menghalau penguatan dolar AS karena perang dagang dan kenaikan suku bunga,” papar Agus, di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Staphanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa dari segi perdagangan mata uang di pasar perdagangan berjangka, rupiah sudah berada di titik puncak yang diperkirakan akan segera berbalik.

“Melihat pelemahan mata uang di negara-negara lainnya dengan rupiah, seharusnya sudah akan berbalik arah. Sekarang mungkin kalau ada guncangan sudah tidak terlalu signifikan,” ungkap Paulus.

Dalam kondisi perdagangan berjangka di Indonesia, pelemahan rupiah justru menjadi angin segar bagi trader. Menurut Paulus, trader lebih suka dengan pergerakan harga yang volatil, seperti pada komoditas emas sehingga minat di investor pada emas di Indonesia justru meningkat karena harganya jadi lebih terjangkau.

Adapun, Paulus memproyeksikan rupiah ke depan bergerak di kisaran antara Rp14.950 – Rp15.100 per dolar AS sampai akhir tahun. 

Menjelang tahun politik pada 2019, diharapkan pemimpin negara selanjutnya dapat menjaga kestabilan keamanan dan kestabilan ekonomi agar bisa kembali menarik animo pasar global dan memperkuat struktur ekonomi dari domestik untuk bisa berinvestasi secara jangka panjang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper