Arus Peti Kemas TPS Tumbuh 5,41% pada September 2018

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan kinerja arus peti kemas pada September tahun ini bisa mencapai lebih dari 1 juta TEUs atau mengalami pertumbuhan 5,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan kinerja arus petikemas pada September tahun ini bisa mencapai lebih dari 1 juta TEUs atau mengalami pertumbuhan 5,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Humas TPS, M. Soleh mengatakan kinerja pertumbuhan hingga September tersebut lebih tinggi dari target pertumbuhan arus petikemas semula yang ditetapkan mencapai 4,8%.

"Peningkatan yang positif ini terjadi karena berbagai upaya peningkatan pelayanan dan fasilitas dilakukan oleh TPS, mulai dari sistem layanan berbasis online Fastpay dan Qlique247, klasterisasi pandu, hingga elektrifikasi alat bongkar muat," jelasnya dalam rilis, Rabu (17/10/2018).

Soleh menjelaskan bahkan saat ini TPS sedang dalam proses relokasi 1 unit container crane yang diyakini bakal memperkuat layanan petikemas di dermaga domestik.

Adapun capaian arus petikemas hingga September ini dikontribusi oleh petikemas internasional sebesar 92% yang terdiri dari arus impor 52% dan ekspor 48%. Sedangkan arus petikemas domestik berkontribusi sebanyak 8% dari total arus petikemas.

Data TPS menyebutkan, arus petikemas internasional mencapai 996.153 TEUs atau mengalami kenaikan 4% dibandingkan periode sama tahun lalu, dan arus petikemas domestil sebanyak 80.657 TEUs atau mengalami kenaikan 27% (yoy).

"Kami yakin sampai akhir tahun, arus petikemas internasional masih akan tumbuh 2,5% dan petikemas domestik bisa tumbuh sampai 42%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper