Pemkot Malang Kejar Kunjungan Wisatawan 4,215 Juta pada 2018

Pemkot Malang mengejar kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara sebanyak 4,215 juta sampai akhir tahun ini dengan mengkonversavasi dan merevitalisasi kawasan dan gedung heritage, yakni gedung dengan arsitektur kolonial Belanda.
Ilustrasi wisatawan/ANTARA-Fikri Yusuf
Ilustrasi wisatawan/ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, MALANG—Pemkot Malang mengejar kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara sebanyak 4,215 juta sampai akhir tahun ini dengan mengkonversavasi dan merevitalisasi kawasan dan gedung heritage, yakni gedung dengan arsitektur kolonial Belanda.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan kunjungan wisatawan ke Kota Malang dari tahun ke tahun meningkat. Pada 2016 sebanyak 3.996.609, dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara (wisnu) dan 9.535 wisatawan mancanegara (wisman), di 2017  tercatat 4.014.910 wisnu,  dan 11.934 wisman.   

“Tahun ini  ditargetkan 15.000 wisman dan 4,2 juta wisnu,” katanya di Malang,  Rabu (17/10/2018).

Dalam pengembangan sektor pariwisata, dia yakinkan, ke depan Pemkot Malang tidak hanya memposisikan sebagai kota singgah atau kota hub pariwisata, melainkan diharapkan menjadi destinasi pariwisata.

Karena itulah, daya tarik Kota Malang, yakni peninggalan arsitektur kolonial Belanda akan dipertahankan bahkan direvitalisasi. Jalan-jalan yang khas Kota Malang juga nantinya dikembalikan seperti masa lalu, seperti Jl Basuki Rakhmat dikembalikan menjadi Jl. Kayu Tangan.

Sepanjang Jl. Kayu Tangan sampai Alun-alun Bundar nanti diperbaiki area pedestriannya sehingga wisatawan dapat leluasa dan nyaman menikmati keindahan bangunan-bangunan tua di sepanjang jalan tersebut, selain di Jl Ijen.

Pemkot juga akan membuat mal untuk UMKM agar ada tempat representatif bagi usaha sektor tersebut untuk menjual dagangannya. “Kami juga akan membentuk BUMD Aneka Usaha yang kegiatan utamanya terutama di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Taufik Saleh mengatakan setiap daerah di Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang  memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga strategi pengembangan pariwisatanya pun juga harus berbeda, tidak saling tumpang tindih, dan saling melengkapi satu sama lain.

“Sebagai contoh, Kabupaten Malang memiliki potensi besar di bidang wisata alamnya, Kota Batu dengan wisata buatannya, sedangkan Kota Malang dengan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), wisata belanja serta kulinernya,” ujarnya di sela-sela Forum Ekonomi Malang Raya 2018 di Malang, Selasa (16/10/2018).

Karena itulah, perlu sinergi dengan baik oleh berbagai elemen, baik pemerintah daerah, masyarakat, hingga pelaku usaha di bidang pariwisata guna pengembangan pariwisata Malang Raya yang lebih baik kedepannya.

Tantangan pengembangan pariwisata di daerah tersebut, yakni peningkatan penawaran  pariwisata, mulai dari sisi pengembangan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.

Ketua ISEI Malang Prof Candra Fajri Ananda mengatakan pengembangan sektor pariwisata dapat menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi daerah. Namun pembangunan sektor tersebut harus bersifat partisipatif, yakni melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.

Pengembangan pariwisata di Malang, kata dia, juga tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus lintas sektoral. Tiga pemda, yakni Pemkot Malang, Pemkot Batu, dan Pemkab Malang harus bersinergi, seperti dalam penyediaan infrastruktur mendukung pengembangan pariwisata dan lainnya.

Sutiaji setuju dengan gagasan tersebut. Karena itulah, tiga kepala daerah di Malang telah setuju bekerja sama dalam pengembangan wilayah, termasuk pariwisata.

Realisasi sinergitas itu juga tampak dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah masing-masing dengan pembangunan infrastruktur yang saling terkoneksi antartiga daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper