Kota Malang Tertibkan Anjal Gepeng Agar Wisatawan Nyaman

Pemkot Malang menertibkan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal gepeng) agar wisatawan yang datang ke kota tersebut bisa nyaman.
Wali Kota Malang Sutiaji (kiri) berdialog dengan gelandangan di Jl Arif Rahman Hakim, Rabu (17/10/2018)./Istimewa
Wali Kota Malang Sutiaji (kiri) berdialog dengan gelandangan di Jl Arif Rahman Hakim, Rabu (17/10/2018)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang menertibkan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal gepeng) agar wisatawan yang datang ke kota tersebut bisa nyaman, tidak terganggu aktivitas mereka yang biasa mangkal di persimpangan empat dan trototar.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan sebagai kota yang menjadi destinasi wisata maka Kota Malang membutuhkan kondisi yang kondusif dan nyaman bagi wisatawan. Karena itulah, kebersihan kota harus dijaga.

“Kalau Kota Malang menjadi destinasi dnegan menonjolkan kawasan heritage, maka kebersihan kota menjadi syarat mutlak,” katanya di Malang, Rabu (17/10/2018).

Saat memantau keberadaan anjal gepeng Selasa (16/10/2018) malam, dia mendapati anjal dan gepeng banyak memanfaatkan trotoar di Kota Malang untuk tidur di malam hari. Di kawasan Blimbing terpantau ada 1-2 orang yang terpantau tidur di trotoar. Namun di daerah jagalan (Jalan Arif Rahman Hakim) ada puluhan orang anjal dan gepeng tidur diatas trotoar emperan toko.

Dia memberikan nasihat kepada anjal dan gepeng untuk pulang ke daerahnya masing-masing dengan diberi ongkos transportasi. Namun selebihnya, mereka tidak akan ditoleransi dengan tindakan pemulangan ke daerah masing-masing.

Sutiaji juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberi sumbangan kepada anjal dan gepeng di trotoar karena akan menimbulkan budaya tidak baik.
“Sesungguhnya ini tidak manusiawi ketika kita membiarkan demikian dan kedua menggangu ketertiban. Saya mohon kepada masyarakat tentunya, tidak memberikan sumbangan dan lain sebagainya, ” ucapnya.

Seperti diketahui, Dinas Sosial Kota Malang bersama komunitas sudah mensosialisasi gerakan Stop memberi pada Anjal dan Gepeng sejak 2016 kemaren. Hal ini untuk mendukung penertiban dan pembersihan Anjal Gepeng di perempatan, yang kerap mengganggu ketertiban umum.

Ada sekitar ratusan gepeng dan anjal yang saat ini menjadi penanganan Dinsos Kota Malang. Anjal dan gepeng yang menjadi binaan Dinsos akan diberikan ketrampilan seperti membuat kerupuk, olahan telur asin, tahu dan olahan lainnya.

Dinsos juga akan membantu memasarkan hasil karyanya, memberi motivasi sehinga mereka memiliki asa dan semangat lebih maju lagi, dalam menata hidupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper