Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Hibah Tanggap Darurat Palu Capai US$50 Juta

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan dana hibah untuk situasi tanggap darurat di daerah yang baru saja dilanda gempa bumi yaitu Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah mencapai US$50 juta.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro/ANTARA-Nyoman Budhiana
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro/ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA--- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan dana hibah untuk situasi tanggap darurat di daerah yang baru saja dilanda gempa bumi yaitu Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah mencapai US$50 juta.

"Hibah untuk tanggap darurat sebenarnya sudah kira-kira di atas US$50 juta. Itu untuk tanggap darurat," kata Bambang ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (16/10/2018)

Seperti diketahui, Palu dan sejumlah daerah sekitarnya seperti Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi baru saja dilanda gempa bumi yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menghancurkan ribuan bangunan. Pada saat ini, pemerintah memberlakukan status tanggap darurat di wilayah tersebut sampai 26 Oktober 2018.

Selain untuk tanggap darurat, Bambang mengatakan pemerintah akan menggunakan hibah sebagai sumber dana non-APBN untuk pemindahan pemukiman warga dari wilayah lama yang pernah terkena gempa ke tempat baru yang dianggap lebih aman. Dana hibah itu akan dikombinasikan dengan dana dari APBN.

"Hibah juga tetap didorong siapapun yang ingin memberikan hibah. Tapi tentunya harus ada dari APBN, jadi ini kombinasi dari APBN dan non APBN," kata Bambang yang menyatakan hibah untuk proses pemindahan ini masih dikumpulkan.

Bambang mengatakan pemindahan pemukiman itu dilakukan supaya menghindarkan warga dari wilayah yang memiliki potensi terjadinya gempa bumi, tsunami dan likuifaksi. Untuk rumah yang rusak namun berada di wilayah aman, kata Bambang, tetap akan diperbaiki namun tidak akan dipindah ke tempat baru.

"Tapi kalau wilayah yang kita anggap berbahaya atau tidak aman maka kita harus carikan wilayah baru sehingga mereka tetap bisa tinggal di situ dan paling penting tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal sebelumnya," kata Bambang.

Belum lama ini, Bank Dunia menyatakan komitmen pendanaan senilai US$1 miliar untuk penanganan situasi pasca bencana alam di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Namun, ujar Bambang, penggunaan dana itu akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper