Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Lebih Berhati-hati Kembangkan KEK

Pascabencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada akhir bulan lalu, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) ke depannya.
Sejumlah wisatawan berada di pinggiran pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (18/9/2018)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan berada di pinggiran pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (18/9/2018)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA—Pascabencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada akhir bulan lalu, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) ke depannya.

Sebagai informasi, di kawasan Ibu Kota Sulawesi Tengah tersebut terdapat KEK Palu, yang merupakan pusat industri pengolahan nikel dan besi, pengolahan biji cokelat, rumput laut dan rotan. Lokasinya terletak 23 kilometer dari Pantai Talise, lokasi yang terkena terjangan gelombang tsunami pada Jumat (28/9/2018).

Enoh Suharto Pranoto, Sekretaris Dewan KEK, mengatakan selama ini dalam pengembangan KEK, pihaknya mengacu pada rencana tata ruang wilayah dengan asumsi rencana tersebut sudah memperhitungkan berbagai aspek, termasuk mempertimbangkan potensi bencana.

“Walaupun demikian, ke depan kami akan lebih berhati-hati dan juga melakukan cross check dengan peta bencana yang diterbitkan oleh instansi terkait,” ujarnya, Selasa (9/10/2018).

Mengenai KEK yang saat ini sudah dikembangkan oleh pemerintah, Enoh menyatakan para investor yang membangun pabrik semestinya sudah mempertimbangkan untuk membangun pabrik atau bangunan yang tahan bencana.

“Sebetulnya penerbit Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah mensyaratkan kekuatan bangunan yang sesuai dengan pedoman yang diterbitkan oleh Menteri PUPR , antara lain mempertimbangkan aspek kebencanaan,” jelas Enoh.

Bencana gempa dan tsunami di Palu sendiri tidak terlalu berdampak pada KEK Palu. Arus Gunawan, Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian, mengatakan bangunan di KEK Palu yang paling terdampak adalah kantor administrator KEK dan Badan Pengelola KEK. Lantai dasar dan lantai I bangunan tersebut rusak ringan.

Di dalam kawasan KEK, terdapat Gedung Pusat Inovasi Rotan Nasional yang juga mengalami kerusakan ringan. Adapun, bangunan tenant yang sudah menempati KEK Palu, yaitu Hongtai Inernational dan Hasbuton Jaya Abadi Gedung relatif tidak mengalami kerusakan.

“Bangunan tenant yang sudah menempati KEK Palu menggunakan kontruksi baja sehingga tidak mengalami kerusakan,” katanya.

Sebelumnya, Mulhanan Tombolotutu, Presiden Direktur PT Bangun Palu Sulawesi Tengah, melaporkan bencana gempa dan tsunami tidak menyurutkan minat investor di KEKPalu.

"Di luar dugaan ada 3 orang investor Jepang yang melakukan investasi, mereka janji ikut kembangkan KEK. Dengan suasana duka dan musibah, ada hikmah pengusaha yang termotivasi bangun KEK," ujarnya ketika memberikan laporan kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Palu, Minggu (7/10/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper