Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia Property Watch (IPW) menilai, pengembang akan lebih memilih menurunkan spesifikasi bangunan ketimbang menaikkan harga jual hunian dalam kondisi pelemahan ekonomi saat ini.
CEO Indonesia IPW Ali Tranghanda mengatakan depresiasi rupiah jika berlanjut hingga 6 bulan ke depan akan lebih berbahaya bagi industri properti. Bagi pengembang hunian vertikal di kelas menengah atas kenaikan harga jual bisa signifikan hingga 15% dibandingkan segmen menengah yang mungkin hanya di kisaran 5%.
Namun nampaknya kata dia, pengembang juga akan berpikir kembali untuk menaikkan harga jual di tengah kondisi penjualan yang lemah.
"Saya lihat sudah mulai restruktur spesifikasi. Mau nggak mau pilhannya menurunkan spesifikasi, harga bahan naik, tapi kalau harga jual naik nggak laku,"katanya kepada Bisnis Rabu (3/10/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel