Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target, Bank Pacu Jualan KPR

Kuartal terakhir tahun ini menjadi pertaruhan perbankan untuk mengejar target kredit properti, khususnya kredit pemilikan rumah, seiring dengan tren peningkatan permintaan pada pengujung tahun setelah ada relaksasi kebijakan.
Ilustrasi/uangteman.com
Ilustrasi/uangteman.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kuartal terakhir tahun ini menjadi pertaruhan perbankan untuk mengejar target kredit properti, khususnya kredit pemilikan rumah, seiring dengan tren peningkatan permintaan pada pengujung tahun setelah ada relaksasi kebijakan.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia, dalam setiap kuartal ada tren kenaikan kredit properti hingga pengujung tahun lalu. Sebut saja pada kuartal I/2017 kredit properti yang tumbuh sebesar 13,76% secara tahunan. Kemudian menjadi 14,07% pada kuartal IV/2017. Hingga kuartal II/2018 kredit properti perbankan tercatat tumbuh stabil, yakni di level 14,45% secara tahunan.

Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. R. Mahelan Prabantarikso mengatakan, siklus peningkatan kredit properti biasanya terjadi menjelang akhir tahun. Hal tersebut, sambungnya, fenomena yang biasa terjadi.

"Pengembang memiliki siklus pembangunan. Pada awal tahun mereka beli lahan dan melakukan konstruksi kemudian pada akhir tahun mereka gencar merilis unit karena pada saat yang sama bank akan mengeluarkan insentif untuk mengejar target," ujarnya di Jakarta, pekan lalu.

Selain faktor tersebut, Mahelan mengutarakan, dari sisi konsumen, pengeluaran musiman yang dilakukan masyarakat untuk keperluan tahun ajaran baru sekolah dan belanja pada hari raya telah usai sehingga kemampuan untuk membeli properti naik.

Dia memprediksi, permintaan kepemilikan rumah di Indonesia akan meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi tumbuh 5,2% pada tahun ini.

"Properti juga sama, meningkat tapi tidak setinggi asumsi sebelumnya sekitar 22%. Fakta di lapangan permintaan agak berkurang karena faktor moneter, tapi sudah ada solusi kelonggaran loan to value [LTV]," ungkapnya.

BTN sendiri telah menyesuaikan target pertumbuhan kredit dengan kondisi ekonomi saat ini melalui revisi rencana bisnis pada semester I/2018. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah menjadi sekitar 18%-19% dari semula di atas 20% pada tahun ini.

Sampai dengan semester I/2018 kredit properti BTN tumbuh sebesar 19,76% secara tahunan, menjadi sebesar Rp191,30 triliun dengan pertumbuhan sebesar 30,26% untuk KPR subsidi. Sementara itu, pada periode yang sama kredit konstruksi BTN tercatat tumbuh 17,03% secara tahunan.
Pada kesempatan lain, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi optimistis sampai dengan akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan kredit properti dapat melampaui pertumbuhan industri.

Sampai dengan semester I/2018 Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit pada sektor konstruksi tumbuh 15% secara tahunan menjadi sebesar Rp32 triliun. Kredit tersebut terdiri dari infrastruktur Rp18 triliun dan kredit non infrastruktur Rp14 triliun.

Adapun penyaluran kredit pemilikan rumah bank berkode emiten BMRI tersebut tercatat tumbuh 9% secara tahunan.

"Kami targetkan kredit konstruksi terutama infrastruktur naik dua digit dibandingkan dengan realiasi tahun lalu. Sementara itu, untuk KPR [kredit pemilikan rumah] sampai dengan akhir tahun kami targetkan tumbuh di atas industri dan kompetitor utama," kata Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper