Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Naikkan Peringkat & Obligasi Antam (ANTM) Menjadi idA-

PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menaikkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+. 
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur./Antara
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) ukuran 100 gram di sebuah toko Emas di Pasar besar, Malang, Jawa Timur./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menaikkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+. 

Analis Pefindo Yogie Surya Perdana dan Niken Indriarsih menyampaikan, Pefindo menaikkan peringkat ANTM dan obligasi I/2011 menjadi idA- dari sebelumnya idBBB+, termasuk obligasi seri A sebesar Rp900 miliar. 

Obligasi seri A itu akan jatuh tempo pada 14 Desember 2018. Rencananya, ANTM akan melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas pinjaman perbankan. 

“Kenaikan peringkat disebabkan membaiknya arus kas perusahaan seiring dengan pertumbuhan kinerja operasional, dan penjualan komoditas utama perseroan berbasis nikel, emas, dan bauksit,” paparnya dalam siaran pers, Jumat (14/9/2018).

Peningkatan peringkat juga didukung perolehan kuota ekspor mineral dari pemerintah di tengah membaiknya harga komoditas global, terutama nikel dan emas. Pada 2018, ANTM mendapat kuota ekspor bijih nikel sebesar 3,9 juta wet metric ton (wmt), dan bijih bauj 840.000 wmt.

Yogie dan Niken menyabutkan, prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Adapun, tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori industri yang bersangkutan.

Peringkat dari Pefindo mencerminkan produk pertambangan ANTM yang beragam didukung dengan sumber daya dan cadangan yang cukup besar, kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal, serta perbaikan arus kas.

Namun, peringkat dibatasi oleh tingkat leverage keuangan yang tinggi, kontribusi signifikan kuota ekspor terhadap pendapatan, dan risiko fluktuasi atas harga komoditas.

Pefindo dapat menaikkan peringkat jika ANTM memperbaiki profitabilitas dan struktur permodalan yang tercermin dari rasio utang terhadap EBITDA di bawah 4,0 kali secara berkelanjutan. Selain itu, peringkat dapat dinaikkan jika PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) memberikan kontribusi laba sesuai yang diharapkan.

ANTM sedang dalam tahap perundingan untuk mengkonsolidasi kepemilikannya di ICA, yang saat ini mencapai 80%, dengan mitra Jepangnya, Showa Denko K.K (SDK). Perusahaan menerapkan metode ekuitas di ICA.

Sementara itu, Pefindo dapat menurunkan peringkat anak usaha PT Inalum (Persero) ini jika struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan melemah. Pelemahan ini disebabkan penurunan harga komoditas nikel yang lebih rendah dari perkiraan, peningkatan harga bahan bakar yang mengerek biaya tunai, dan penurunan volume penjualan.

Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika ANTM mencatatkan utang yang lebih tinggi dari proyeksi, dan gagal menyelesaikan sejumlah proyek ekspansi dengan tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper