Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forum Maritim Dunia Bakal Dihadiri Lima Kepala Negara

Konferensi ini menggabungkan kepala negara, perusahaan nasional dan multinasional, lembaga nonpemerintah hingga badan internasional.
Penyelam mengumpulkan botol-botol bekas di dasar laut. Sampah laut jadi ancaman nyata kelestarian alam./Antara-Kornelis Kaha
Penyelam mengumpulkan botol-botol bekas di dasar laut. Sampah laut jadi ancaman nyata kelestarian alam./Antara-Kornelis Kaha

Bisnis.com, DENPASAR – Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan lima pejabat pemerintah setingkat kepala negara rencananya akan menghadiri forum maritim dunia atau "Our Ocean Conference" (OOC) di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Oktober 2018.

"Konferensi ini menggabungkan kepala negara, perusahaan nasional dan multinasional, lembaga nonpemerintah hingga badan internasional," kata Kepala Sub-Direktorat Restorasi Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sapta Ginting di Denpasar, Jumat (14/9/2018).

Menurut dia, pejabat setingkat kepala negara yang dijadwalkan menghadiri konferensi itu yakni dari Panama, Monako, Palau, Timor Leste dan Seychelles.

Mereka merupakan presiden, wakil presiden, dan pangeran dari lima negara tersebut. Selain itu, lanjut dia, forum tersebut juga akan dihadiri sekitar 13 menteri kelautan dengan total delegasi yang diperkirakan mencapai 1.500 orang.

Tidak hanya dari kalangan pemerintahan dan dunia usaha, kalangan selebriti Hollywood juga dijadwalkan akan hadir dalam konferensi itu, khususnya mereka yang selama ini kerap terlibat aktif dalam konservasi kelautan dan lingkungan.

Tahun lalu pertemuan itu dilaksanakan di Malta dan tahun ini Bali menjadi tuan rumah dengan penyelenggara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Luar Negeri RI dan pada 2019 akan dilaksanakan di Norwegia.

Sapta menambahkan konferensi itu akan membahas sejumlah isu di antaranya isu utama terkait kawasan perairan dunia dan cara mengatasi berbagai masalah di laut khususnya sampah plastik.

Dia menjelaskan ancaman sampah plastik masuk laut sudah nyata dan menjadi masalah yang tidak dihadapi satu negara namun antarnegara sehingga memerlukan kerja sama yang komprehensif untuk menanggulangi hal itu.

Selain masalah polusi laut berupa sampah plastik, konferensi juga membahas sejumlah isu seperti perubahan iklim dan ekonomi biru.

Direktur Program "Trash Free Seas" dari Ocean Conservancy Nicholas Mallos, lembaga nonpemerintah yang juga turut hadir dalam konferensi itu mengatakan jumlah sampah plastik yang masuk dari daratan ke dalam laut diperkirakan mencapai sekitar 8 juta metrik ton pertahun.

Dalam beberapa tahun ini, kata dia, para peneliti telah menemukan beberapa hal baru mengenai sampah laut di antaranya sampah plastik tidak saja merupakan masalah laut, tetapi masalah global, yang mempengaruhi air bersih dan bahkan ekosistem daratan.

Para ilmuwan, lanjut dia, telah menemukan sejumlah besar mikroplastik di dalam sungai serta di dalam tanah yang disebarkan melalui penggunaan kompos baik dalam skala rumah tangga maupun industri.

Selain itu polusi plastik tidak saja mencekik atau menjerat satwa laut, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa plastik laut berhubungan dengan penyakit pada terumbu karang.

Selain itu, lanjut dia, paparan terhadap mikroplastik mengakibatkan turunnya laju reproduksi dan pertumbuhan populasi zooplankton, hewan yang membentuk fondasi rantai makanan di laut.

"Kami belum tahu apakah ini juga berdampak kepada manusia ketika mereka makan makanan laut tetapi ini masih menjadi pertanyaan dan menjadi perhatian semua pihak termasuk ilmuwan. Semua harus bergerak, pemerintah, swasta hingga masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper