Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan Masih Jadi Kendala, Tol Kunciran—Serpong Ditarget Rampung April 2019

Hingga medio September 2018, progres konstruksi jalan tol Kunciran—Serpong sepanjang 11,14 kilometer yang dikerjakan PT Marga Trans Nusantara telah mencapai 66,43% dan ditargetkan baru bisa beroperasi pada April 2019.
Lokasi Simpang Susun Serpong yang Tengah Persiapan Konstruksi dalam Bagian Ruas Tol KunciranSerpong./Irene Agustine
Lokasi Simpang Susun Serpong yang Tengah Persiapan Konstruksi dalam Bagian Ruas Tol KunciranSerpong./Irene Agustine

Bisnis.com, JAKARTA — Hingga medio September 2018, progres konstruksi jalan tol Kunciran—Serpong sepanjang 11,14 kilometer yang dikerjakan PT Marga Trans Nusantara telah mencapai 66,43% dan ditargetkan baru bisa beroperasi pada April 2019.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono seusai meninjau kelangsungan proyek tersebut, Jumat (14/9/2018).

“Progresnya overall 66,43% untuk dua paket. Pembebasan tanahnya sendiri sudah 97% saat ini,” kata Basuki di lokasi proyek.

Kendati pembebasan lahan tinggal menyisakan sedikit bidang tanah, hal itu cukup vital untuk rencana pembangunan jalan tol yang masuk dalam lingkup Jakarta Outer Ring Road (JORR) II tersebut.

Pasalnya, belum diselesaikannya pembebasan lahan untuk 3% sisa lahan tersebut membuat rencana penyelesaian proyek yang sebelumnya ditargetkan rampung seluruhnya pada November 2018 menjadi mundur dengan perkiraan April 2019.

Pasalnya, pada lahan yang belum bebas tersebut, akan dibangun dua jembatan dan satu simpang susun yang pembangunannya harus menyusul hingga lahan tersebut selesai dibebaskan.

Bidang tanah yang belum dibebaskan salah merupakan lahan milik TNI dan perseorangan yang dalam negosiasi sampai menempuh jalur Mahkamah Agung.

“Setelah ini akan dirapatkan untuk semua tanah di tol JORR, tidak hanya tanah TNI agar selesai musyawarahnya, dibayar pada Oktober. Kalau nanti bisa dibayarkan dari apa yang dilaporkan akan selesai pada 2019,” ujar Basuki.

Basuki mengatakan bahwa jika seluruh lahan dapat tersedia 100%, paling tidak dibutuhkan 4 bulan pengerjaan konstruksi untuk jembatan dan simpang susun yang direncanakan sehingga pengoperasian pada April 2019 tetap memungkinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper