Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APLSI: Prospek Investasi EBT Semakin Terang

Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) optimistis prospek investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) akan semakin menjanjikan.
Ilustrasi energi terbarukan/Istimewa
Ilustrasi energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) optimistis prospek investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) akan semakin menjanjikan.
 
Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang menyampaikan keyakinan tersebut setelah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, belum lama ini.
 
“Kalau kita lihat dari audiensi dengan Bapak Dirjen [Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana] sangat konstruktif dan progresif. Kami lihat ada titik terang industri menuju perubahan yang baik bagi investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/9/2018).
 
Titik terang dari pertemuan tersebut adalah adanya komitmen pemerintah untuk tidak menunda proyek pembangkit listrik berbasis EBT.
 
Arthur menyatakan pemerintah dan parlemen sudah sepakat EBT tidak termasuk dalam proyek yang akan ditunda menyusul depresiasi rupiah akhir-akhir ini.
 
Selain itu, APLSI juga menyambut positif tawaran pemerintah untuk membantu membenahi iklim investasi EBT. Pemerintah disebut berharap agar APLSI memberikan masukan secara tertulis terkait regulasi-regulasi yang dianggap menghambat pertumbuhan investasi EBT.
 
“Kami akan siapkan dan memberikan masukan, peraturan, atau regulasi mana saja dan segera kami serahkan ke pemerintah. Kami sama-sama ingin menyukseskan target-target pemerintah di EBT ke depan,” tambahnya.
 
Pemerintah pun akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop atau listrik surya atap dalam waktu dekat. 

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan porsi EBT di energi listrik nasional mencapai 23% pada 2025. Oleh sebab itu, APLSI menilai seluruh stakeholder terkait mesti mendukung target tersebut, termasuk dari kalangan dunia usaha.
 
“Kalau dibebankan ke pemerintah saja saya kira ini terlalu berat. Pengusaha swasta nasional juga siap memberi dukungan,” ucapnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper