Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lubang Oval Muncul di Persawahan di Sukabumi, Ini Penjelasannya!

Informasi warga terowongan itu sengaja dibuat untuk mengalirkan air dari Sungai Cigalunggung, namun hasil penyelidikan sementara Badan Geologi menunjukkan terowongan tersebut terbentuk secara alami, bukan buatan manusia.
Warga melihat tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/9). Di bawah lokasi tanah amblas itu terdapat lintasan aliran air selokan bawah tanah. (ANTARA FOTO/Budiyanto)
Warga melihat tanah amblas di lahan persawahan Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/9). Di bawah lokasi tanah amblas itu terdapat lintasan aliran air selokan bawah tanah. (ANTARA FOTO/Budiyanto)

Bisnis.com, BANDUNG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan lubang berbentuk oval di Sukabumi terbentuk karena amblasnya tanah akibat terowongan tanah yang tergerus oleh aliran air.

"Adanya saluran air di bawah tanah bisa memicu erosi dan menyebabkan tanah amblas. Lokasi terjadi pada lahan sawah, terletak di atas terowongan tanah dan dialiri air dibawahnya," kata Kepala Tim Peninjauan Badan Geologi, Rustam, Senin (10/9/2018).

Dia menjelaskan menurut informasi warga terowongan itu sengaja dibuat untuk mengalirkan air dari Sungai Cigalunggung, namun hasil penyelidikan sementara Badan Geologi menunjukkan terowongan tersebut terbentuk secara alami, bukan buatan manusia.

Di peta geologi regional, lokasi amblasan berada pada formasi batuan gunung api Gede yang pada umumnya bersifat mudah lapuk. "Saya cenderung ini proses geologi karena ada vulkanik muda, batu yang mudah larut. Tapi karena deras air ini sudah lama puluhan tahun, maka muncul seperti ini (terowongan). Saya cenderung ini alami proses geologi," katanya.

Dari hasil peninjauan, terowongan tanah tersebut tidak memiliki konstruksi penguat pada dinding dan atapnya, hingga membuat sedikit demi sedikit tergerus oleh aliran air hingga akhirnya amblas.

"Karena terus tergerus menyebabkan adanya rongga bawah tanah yang semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya," ujar Rustam.

Amblasan tanah di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, tersebut berbentuk oval dengan panjang 6,5 meter, lebar empat meter dengan kedalaman enam meter.

Sementara ukuran terowongan tanah yang menyebabkan tanah amblas panjangnya sekitar 50 meter dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter dan lebar 2,5 meter. Terowongan itu memanjang dari arah barat laut menuju tenggara ke Sungai Cigalunggung.

Guna menghindari adanya amblasan lain, menurut Rustam, dinding dan atap sepanjang terowongan tanah tersebut perlu diperkuat agar tanah di atasnya tetap stabil.

"Langkah awalnya perlu dilakukan pembersihan sumbatan tanah amblasan pada terowongan agar aliran air tetap terjaga dan tidak terjadi akumulasi dan luapan air," katanya.

Ia juga mengimbau warga tidak berada terlalu dekat dengan lokasi amblasan guna menghindari terjadinya perluasan amblasan akibat pelapukan. "Masyarakat tetap waspada terhadap amblasan tanah, namun tetap tidak panik maupun terlalu dekat dengan dinding amblasan," ujar Rustam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper