Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi:Harga SUN Diproyeksi Kembali Melemah

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (5/9/2018) harga surat utang negara atau SUN berpotensi kembali melemah (yield SUN kembali meningkat), terutama didorong oleh kembali meningkatnya ketidakpastian terkait isu perang dagang dan sentimen negatif dari rilis data PMI Manufaktur ISM AS.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA--Mirae Asset Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (5/9/2018) harga surat utang negara atau SUN berpotensi kembali melemah (yield SUN kembali meningkat), terutama didorong oleh kembali meningkatnya ketidakpastian terkait isu perang dagang dan sentimen negatif dari rilis data PMI Manufaktur ISM AS.

Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas, mengatakan bahwa pengaruh sentimen negatif global saat ini masih sangat tinggi. Dirinya mencatat, sedikitnya ada 4 sentimen yang kini menonjol.

Pertama, data PMI manufaktur AS per Agustus 2018 yang dirilis oleh ISM meningkat signifikan ke level 61,3 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 58,1 poin.

Hal tersebut memicu ekspektasi tentang berlanjutnya proses normalisasi suku bunga acuan The Fed sehingga mendorong yield US Treasury 10 tahun naik ke level 2,90% (sebelumnya 2,86%) dan indeks dolar AS meningkat ke level 95,4 poin (sebelumnya 95,14 poin).

Kedua, risiko dari perang dagang meningkat setelah Trump menyatakan bahwa tidak ada paksaan politik untuk mendorong Kanada bergabung dalam kesepakatan renegosiasi perdagangan bebas NAFTA.

"Hal ini memicu ekspektasi kemungkinan tidak tercapainya kesepakatan renegosiasi perdagangan bebas antar kedua negara tersebut," kata Dhian dalam riset harian, Rabu (5/9/2018).

Ketiga, risiko ekonomi negara berkembang meningkat setelah ekonomi Afrika Selatan secara kuartalan di luar dugaan tumbuh negatif sebesar 0,7% (QoQ) di kuartal II-2018 atau pertama kali dengan pertumbuhan negatif secara kuartalan dalam dua kuartal beruntun sejak 2009.

Sementara itu, secara tahunan tumbuh lebih lambat sebesar 0,4% (YoY) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 0,8% (YoY).

Pasca rilis data tersebut, nilai tukar Rand terhadap dolar AS melemah signifikan sebesar 3,27% ke level 15,33 Rand.

Keempat, harga minyak mentah dunia untuk kategori WTI masih tergolong tinggi yaitu di level $69,87 per barel.

Berikut ini proyeksi rentang pergerakan imbal hasil dan harga seri-seri acuan SUN hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 89,90 (8,26%) - 90,30 (8,15%)
FR0064 (15 Mei 2028): 84,80 (8,45%) - 85,40 (8,35%)
FR0065 (15 Mei 2033): 83,10 (8,68%) - 83,70 (8,60%)
FR0075 (15 Mei 2038): 86,25 (9,00%) - 87,60 (8,84%).

Dhian memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini akan melemah di rentang Rp14.950 – Rp15.020.

Adapun, pada perdagangan kemarin, harga SUN belum beranjak dari zona merah.

Harga SUN pada perdagangan terakhir di pasar sekunder kembali melemah dengan rata-rata pelemahan harga untuk kategori SUN tenor pendek adalah 41,42 bps sementara itu tenor menengah dan panjang masing-masing mengalami rata-rata pelemahan harga sebesar 87,61 bps dan 69,18 bps.

Dengan demikian, yield SUN secara umum meningkat di mana yield SUN 10 tahun saat ini mencapai level 8,34% dibandingkan dengan hari sebelumnya di level 8,25%.

Turunnya harga SUN secara umum pada perdagangan terakhir seiring masih tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang pada perdagangan terakhir melemah sebesar 0,81% ke level Rp14.935 yang disebabkan oleh masih tingginya sentimen negatif global dari ketidakpastian ekonomi Turki dan Argentina serta sentimen dari meningkatnya harga minyak mentah dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper