Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demak Panen Tembakau, Petani Keluhkan Alat Pengering

Hasil panen tembakau di Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah saat ini cukup baik. Hal ini dapat terlihat dengan dari kualitas tembakau yang dihasilkan pada awal masa panen.
Petani menjemur tembakau rajang di rumahnya di Desa Tlogorejo, Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (22/8)./ANTARA-Aji Styawan
Petani menjemur tembakau rajang di rumahnya di Desa Tlogorejo, Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (22/8)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, DEMAK - Hasil panen tembakau di Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah saat ini cukup baik. Hal ini dapat terlihat dengan dari kualitas tembakau yang dihasilkan pada awal masa panen.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Demak Sutarno mengatakan, luas lahan pertanian tembakau di Kecamatan Karangawen 1.710 hektare yang mampu menghasilkan sebanyak 479 ton. Untuk satu hektarnya, sebanyak 865 kilogram.

"Dari angka itu, biaya produksi per hektar sekitar Rp20 juta, termasuk sewa lahan. Diperkirakan, sewa lahannya sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta," kata Sutarno Rabu (5/9/2018).

Menurutnya, hasil panen yang baik akan menaikkan harga jual tembakau tersebut. Pasalnya, kualitas tembakau sangat berdampak dengan pembelian daun tembakau.

Disisi lain, Komisi B DPRD Jateng mengaku sangat apresiatif dengan upaya petani sehingga menghasilkan tembakau yang baik. Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Messy Widiastuti mengatakan, pihaknya siap membantu perkembangan pertanian tembakau untuk kesejahteraan petani setempat.

Senada, Anggota Komisi B Akhsin Ma'ruf meminta pemerintah daerah terlibat dalam pemasaran hasil panen tembakau. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan harga yang baik saat tembakau dijual ke industri rokok.

"Pemerintah harus hadir dalam kerja sama petani dan industri rokok agar bisa lebih menguntungkan," kata Akhsin.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Larasati Kabupaten Demak Ahmad Soheb, mengaku panen pada tahun ini cukup baik, meski sekarang ini mengalami kemarau panjang. Kendalanya, kata dia, masih minimnya alat rajang minim dan tidak adanya mesin pengering.

Soal harga, lanjut dia, tembakau kering rajang sekitar Rp30.000-Rp 35.000 perkilogramnya. Sementara untuk tembakau daun, harganya sekitar Rp 1.500-Rp 2.000 perkilogramnya.

"Kendala itu membuat para petani cukup berat untuk menanam banyak tembakau. Harganya saat ini juga sangat baik. Harapannya, ada subsidi dan bantuan bibit," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper