Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Peringatkan Assad Soal Risiko Serangan Idlib

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad berikut sekutunya, Iran dan Rusia, bahwa serangan terhadap povinsi Idlib di Suriah dapat menelan ratusan ribu nyawa.
Trump dan Rouhani/Istimewa
Trump dan Rouhani/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad berikut sekutunya, Iran dan Rusia, bahwa serangan terhadap povinsi Idlib di Suriah dapat menelan ratusan ribu nyawa.

“Rusia dan Iran akan membuat kesalahan besar dalam kemanusiaan dengan ambil bagian dalam potensi tragedi kemanusiaan ini. Ratusan ribu orang bisa terbunuh. Jangan biarkan itu terjadi!" tulis Trump di Twitter, seperti dikutip Reuters.

Sebuah sumber mengungkapkan kepada Reuters bahwa Presiden Assad sedang mempersiapkan serangan bertahap untuk merebut kembali wilayah Idlib.

Idlib dan wilayah sekitarnya diketahui merupakan daerah kantong terakhir yang dikuasai oleh gerilyawan yang melawan Assad. Pemerintahan Assad sendiri mendapat dukungan pasukan Rusia dan Iran dalam perang sipil Suriah yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Trump telah mengupayakan hubungan yang lebih baik dengan Rusia sejak ia menjabat pada 2017, tetapi Amerika Serikat tidak dapat mengendalikan dukungan militer dan diplomatik Rusia untuk Assad.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Jumat (31/8) menyatakan pemerintah AS memandang serangan apa pun terhadap Idlib sebagai eskalasi perang Suriah. Setiap serangan kimia yang dilancarkan oleh pemerintahan Assad disebut akan direspons oleh pemerintah AS.

Dalam akun Twitter pada Senin malam (3/9), Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB, menuliskan “Semua mata tertuju pada tindakan Assad, Rusia, dan Iran di Idlib. #NoChemicalWeapons.”

Sementara itu, Iran menyerukan ‘tindak pembersihan’ para militan dari Idlib. Iran siap mengadakan pembicaraan dengan Suriah dan Rusia tentang menghadapi wilayah yang dikuasai para pemberontak yang menentang Assad.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah mengunjungi Damaskus untuk membahas rencana pertemuan mendatang antara para pemimpin Iran, Rusia, dan Turki, yang akan diselenggarakan Teheran pada 7 September untuk membahas Idlib, seperti dikabarkan kantor berita Fars Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper