Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Sangsikan Asumsi Kurs RAPBN 2019

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku masih menyangsikan proyeksi pemerintah terkait besaran nilai tukar rupiah yang dipatok sebesar Rp14.400 per dolar Amerika Serikat pada RAPBN 2019.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku masih menyangsikan proyeksi pemerintah terkait besaran nilai tukar rupiah yang dipatok sebesar Rp14.400 per dolar Amerika Serikat pada RAPBN 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Apindo Suryadi Sasmita usai mengikuti Analisis Meeting RAPBN 2019 di Kementerian Keuangan, Senin (20/8/2018) malam.

"Jadi sebenarnya kalau kita melihat, yang masih kita sangsikan adalah tentang asumsi kurs tahun depan di RAPBN 2019 yang sebesar Rp14.400 per dolar Amerika," ujarnya.

Pihaknya masih meragukan apakah besaran angka kurs tersebut dapat terealisasi sesuai dengan keinginan pemerintah, di tengah kondisi semakin kuatnya mata uang dolar Amerika.

"Kan semua teori ekonomi menyatakan kalau Amerika itu kuat, dolar semakin tinggi bunganya [Fed Fund Rate] dalam beberapa bulan ini, maka dolar pulang. Nah dampaknya kita tertekan. Angka itu, tadi didapat sebagai rata-rata dari yang terendah dan tertinggi, karena ada yang bilang bisa Rp14.000 atau bahkan Rp17.000. Meski itu semua masih prediksi," terangnya.

Pihaknya mengakui hanya hal itu yang masih menjadi kekhawatiran pengusaha dalam melihat RAPBN 2019. Sementara itu, dari sisi asumsi yang lainnya tidak ada masalah dan sependapat dengan pemerintah bahwa kondisi perekonomian Indonesia tahun depan masih tumbuh positif.

"Kalau kami melihat bisnis di Indonesia ini akan positif. Kami juga akan terus dorong teman-teman Apindo untuk menanamkan investasi di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pada RAPBN 2019, pemerintah memasang asumsi nilai tukar rupiah tahun depan sebesar Rp14.400 per dolar Amerika, lebih tinggi dari pada outlook 2018 sebesar Rp13.973 dan realisasi 2017 sebesar Rp13.384 per dolar Amerika.

Pemerintah melihat stabilitas dan pergerakan rupiah nilai tukar mata uang rupiah dipengaruhi oleh dinamika ekonomi negara maju, seperti normalisasi kebijakan di Amerika Serikat dan Eropa, serta kondisi ekonomi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper