Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Janjikan Kesiapan Energi Untuk Tarik Investor

Persoalan energi, khususnya energi listrik, yang kerap menjadi pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya di Sumatra Utara diharapkan dapat teratasi dalam dua tahun ke depan.
Kapal nelayan melintas di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, di Padang, Sumatra Barat, Minggu (23/7)./ANTARA -Iggoy el Fitra
Kapal nelayan melintas di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, di Padang, Sumatra Barat, Minggu (23/7)./ANTARA -Iggoy el Fitra

Bisnis.com, MEDAN – Persoalan energi, khususnya energi listrik, yang kerap menjadi pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya di Sumatra Utara diharapkan dapat teratasi dalam dua tahun ke depan.

Hal itu dikatakan oleh Pejabat Gubernur Sumut Eko Subowo usai menjadi Inspektur Upacara dalam Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 RI Tahun 2018 di Lapangan Merdeka, Jalan Pulau Pinang, Medan, Jumat (17/8/2018).

Dia mengakui salah satu permasalahan yang masih ditemukan di Sumut yakni adanya daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik.

Namun, dia menerangkan Sumut telah ditetapkan menjadi salah satu provinsi untuk menyusun Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sesuai dengan acuan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk menggunakan energi terbarukan.

Eko meyakinkan bahwa Sumut pada dasarnya memiliki banyak potensi untuk energi terbarukan, termasuk panas bumi, air, ataupun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan lainnya. Bahkan, dia optimistis bahwa Sumut berpeluang berubah dari kondisi defisit energi listrik menjadi surplus dan memasok energi bagi provinsi lain.

“Sumut adalah lumbung energi terbarukan termasuk panas bumi dan air. Sebentar lagi ini akan jadi semua, kita mengharapkan dalam 1-2 tahun yang akan datang justru Sumut bisa surplus listrik dan menyumbang tenaga listrik ini untuk provinsi-provinsi yang lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eko menuturkan perayaaan HUT ke-73 RI tidak hanya sekadar momen seremonial semata tetapi juga momentum kebangkitan dan kemerdekaan pembangunan di segala sektor, baik infrastruktur, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan.

Dia mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo terkait portur anggaran belanja dan pendapatan negara, di mana sebesar 20% untuk pendidikan, 5% untuk kesehatan dan infastruktur hampir Rp400 triliun.

 “Juga keberpihakan pada pemerataan, mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Berangsur-angsur pemerintah akan membangun infrastruktur, karena memang baru mulai dari Kabinet Kerja porsi anggaran terbesar untuk infrastruktur baik jalan, jembatan, waduk, listrik, kereta api, bandara, pelabuhan. Intinya peningkatan infrastruktur konektivitas dan ekonomi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Kepala Grup Sistem Pembayaran Bank Indonesia Sumut Andiwiana Septonarwanto menyampaikan Sumut pada dasarnya memiliki potensi sumber energi yang melimpah. Hanya saja, sumber-sumber tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.

“Kalau dilihat Sumut sebetulnya punya sumber energi yang cukup banyak tapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya Sungai Asahan saja, kalau dioptimalkan mungkin hasilnya akan beberapa kali lipat dari yang sekarang, belum lagi Geothermal dan sumber-sumber lain,” katanya.

Andi, sapaan akrabnya, menjelaskan kondisi di Sumatra mirip dengan pulau-pulau lain di Indonesia yakni perkembangan pusat ekonomi dan penduduk mayoritas di sebelah Barat dan Utara, padahal sumber energinya di pantai Timur atau sebelah selatan.

“Perlu pemikiran bersama, apakah listriknya yang dimanfaatkan di sebelah selatan itu lalu dikirim ke pusat pertumbuhan ekonominya atau pusat pertumbuhan ekonomi didistribusikan mendekati sumber energi,” ungkapnya.

Di sisi lain, sebagian besar wilayah Sumut berstatus hutan lindung dengan pengaturan khusus. Proses transmisi energi ke pusat-pusat pertumbuhan penduduk tentunya akan melewati area hutan lindung.

Oleh karena itu, menurut Andi, antara pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk menentukan sikap dan arah pembangunan jangka menengah dan panjang.

“Bank Indonesia optimistis energi di Sumut ini mencukupi bahkan berlebih, bahkan mungkin bisa jadi sumber ekonomi, tapi memang perlu duduk bersama berbagai pihak, mensinkronkan program-program kita dan menyamakan pemahaman. BI siap menjadi insiator untuk diskusi-diskusi itu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper