Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rayakan HUT Ke-73 RI, Menteri Jonan Ungkap Capaian Sektor ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan mineral sebagai modal pembangunan yang bukan sebatas komoditas.
Tambang PT Freeport Indonesia di Papua./Bloomberg-Dadang Tri
Tambang PT Freeport Indonesia di Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan mineral sebagai modal pembangunan yang bukan sebatas komoditas.

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral  (ESDM) Ignasius Jonan dalam upacara memperingati kemerdekaan ke-73 RI, Jumat (17/8/2018). Menurutnya, dengan paradigma tersebut, maka keperluan dalam negeri  lebih diutamakan ketimbang ekspor.

Semangat mengutamakan kepentingan nasional pun tercermin dari UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba, yang mengamanatkan penghiliran industri.

Dalam kesempatan tersebut, Jonan pun memaparkan lima capaian yang patut disyukuri dalam mengisi kemerdekaan nasional.

Pertama, beralihnya operasional Blok Rokan ke tangan PT Pertamina (Persero) pada 2021. Blok yang selama ini dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia itu mampu menghasilkan minyak sebanyak 200.000 barel per hari.

Peralihan ke Pertamina diharapkan dapat mendorong kinerja yang lebih baik di perusahaan energi milik negara itu.

Kedua, beralihnya operasional Blok Mahakam ke Pertamina pada tahun ini setelah sebelumnya dikelola oleh PT Total E&P Indonesie. Produksinya diharapkan tetap terjaga dan tidak menurun.

"Kalau soal produktivitas, kalau sudah diserahkan ke anak bangsa sendiri, apakah produktivitasnya boleh menurun? Tidak, harus lebih baik," tegasnya.

Ketiga, BBM satu harga. Kementerian ESDM menyatakan saat ini sudah ada 71 titik yang sudah berjalan dari target 73 titik sepanjang 2018.

Tahun depan, ditargetkan ada tambahan 30 titik lagi. Adapun pada 2017, ada 57 titik yang sudah menerapkan program ini. 

Keempat, rasio elektrifikasi. Hingga April 2018, capaian rasio elektrifikasi sudah mencapai 97,13% secara nasional, dengan komposisi PLN 94,65%, non PLN 2,36%, dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) 0,12%.

Tahun depan, rasio elektrifikasi diharapkan mencapai 99,9% secara nasional. Selisih rasio elektrofikasi sebesar 2,87% yang masih harus dikejar tersebut kira-kira setara dengan 6 juta orang.

Kelima, perundingan Freeport. Jonan mengistilahkan Head of Agreement (HoA) yang ditandatangani pada bulan lalu merupakan bentuk pertunangan menuju pelaminan.

"Semoga September nanti selesai," lanjut Jonan.

Freeport disebut masih harus melakukan beberapa hal, seperti menyerahkan blue print engineering pertambangan bawah tanahnya.

Selain itu, Kementerian ESDM menekankan pentingnya meningkatkan kemudahan perizinan. Saat ini, kementerian tersebut sudah memangkas 186 regulasi selama 2018.

"Saya masih mendengar bahwa arahan pimpinan yang turun sampai eselon III tidak jalan. Pilihannya dua, pimpinannya ditukar atau di bawahnya ditukar," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper