Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Permintaan Mengkhawatirkan, Harga Karet Melorot

Harga karet tambah turun dan melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (16/8/2018), terdampak anjloknya harga minyak mentah semalam di tengah kekhawatiran investor atas pelemahan permintaan akibat krisis Turki.
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet tambah turun dan melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (16/8/2018), terdampak anjloknya harga minyak mentah semalam di tengah kekhawatiran investor atas pelemahan permintaan akibat krisis Turki.

Harga karet untuk pengiriman Januari 2019, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melorot 1,41% atau 2,40 poin di level 168 yen per kg.

Padahal, harga karet di bursa Tocom sempat bergerak positif setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,06% atau 0,10 poin di posisi 170,50 pagi tadi. Pada Rabu (15/8), harga karet berakhir melemah 0,87% di posisi 170,40.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk pengiriman Januari 2019 juga terkoreksi dan berakhir anjlok 3,83% atau 475 poin di 11.925 yuan per ton, setelah dibuka turun 0,65% di level 12.320.

Pada perdagangan Rabu (15/8), harga minyak WTI kontrak September 2018 ditutup anjlok 3,03% di US$65,01 per barel. Meski sempat melanjutkan pelemahannya di awal perdagangan, harga WTI terpantau sedikit pulih dan naik 0,31% ke posisi 65,21 hari ini pukul 15.11 WIB.

Menurut Avtar Sandu, senior manager untuk komoditas di Phillip Futures, terdapat kekhawatiran seputar meluasnya efek dari krisis keuangan yang sedang dialami Turki.

“Pelemahan harga minyak bukan sesuatu yang bagus untuk karet alami. Kita tidak melihat kabar baik apa pun mengenai permintaan,” tambah Sandu, dikutip Bloomberg.

Harga minyak mentah berakhir terjerembap pada perdagangan Rabu (15/8), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berikut krisis Turki akan melemahkan permintaan.

Harga tembaga dan logam lainnya juga tersungkur di tengah kekhawatiran bahwa krisis di Turki akan meluas ke emerging market. Hal ini meresahkan investor yang telah terbebani perselisihan perdagangan antara AS dan China.

“Kita melihat sedikit peningkatan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan dan itu didukung isu tarif dengan China. Kemungkinan adanya tanda-tanda pertumbuhan permintaan di Asia mulai turun sedikit,” kata Gene McGillian, manajer riset pasar untuk Tradition Energy.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

16/8/2018

168,00

-1,41%

15/8/2018

170,40

-0,87%

14/8/2018

171,90

+0,12%

13/8/2018

171,70

-0,35%

10/8/2018

172,30

-1,26%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper