Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Lombok: Kerugian Sementara Sudah Lebih dari Rp7,45 Triliun

Rangkaian gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyebabkan kerugian lebih dari Rp7,45 triliun.
Seorang laki-laki melihat rumahnya yang sebagian temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8)./Antara
Seorang laki-laki melihat rumahnya yang sebagian temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Rangkaian gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyebabkan kerugian lebih dari Rp7,45 triliun.
 
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan data tersebut dihitung per 13 Agustus 2018. Angka tersebut diproyeksi bakal terus bertambah.
 
"Lombok perlu waktu untuk pulih kembali. Perlu biaya besar untuk kembali memulihkan pembangunan Lombok," ujarnya melalui akun Twitter resminya, Rabu (15/8/2018).

Gempa Lombok: Kerugian Sementara Sudah Lebih dari Rp7,45 Triliun

 
Hingga Kamis (16/8) pukul 05.00 WITA, tercatat terdapat 698 gempa susulan pascagempa berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8). 
 
Sutopo juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terkait banyaknya hoaks. Dia menegaskan gempa tidak dapat diprediksi pasti dan meminta masyarakat untuk mempercayakan urusan gempa kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
 
Menurut Sutopo, kajian tentang sumber gempa di Indonesia masih sangat minim. Padahal, bencana alam ini bisa menimbulkan korban jiwa yang banyak.
 
Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dinilai perlu memprioritaskan penelitian gempa karena sekarang Indonesia terlalu banyak bergantung pada penelitian yang dilakukan pihak asing. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper