Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPIH Diminta Memahami Tugas Melayani Jemaah Haji

Kementerian Agama mengingatkan tugas utama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah melayani jemaah calon haji Indonesia sehingga harus benar-benar paham dengan tugasnya.
Jemaah haji ketika berada di Mina./Reuters-Suhaib Salem
Jemaah haji ketika berada di Mina./Reuters-Suhaib Salem

Bisnis.com, MAKKAH – Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H. Dasir mengingatkan tugas utama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah melayani jemaah calon haji Indonesia sehingga harus benar-benar paham dengan tugasnya, terutama saat fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna/Armina).

Kepada Media Center Haji di Makkah, Arab Saudi, pada Rabu (15/8/2018), dia mengatakan komitmen PPIH untuk melayani para Tamu Allah harus betul-betul dipegang dan dilaksanakan.

Menurut dia, fase Armuzna sangat krusial bagi JCH Indonesia karena di fase itu seluruh calhaj berkerumun di lokasi yang sama, tinggal di fasilitas terbatas dan kondisi cuaca yang belum tentu bersahabat bagi jemaah dari Tanah Air.

Untuk itu, kata dia, PPIH terutama bagi yang belum berhaji harus memprioritaskan segalanya untuk pelayanan bagi JCH dengan tetap melaksanakan rukun ibadah haji. Sikap cerdas dalam membagi waktu untuk beribadah dan melayani harus dikedepankan. Dengan kata lain, meski PPIH beribadah tapi JCH tidak terlantar.

Pada fase Armuzna, lanjutnya, petugas bakal mengalami banyak persoalan JCH. PPIH harus sigap dalam melayani jemaah misalnya saat ada gangguan kesehatan.

Secara cepat petugas dituntut untuk bisa mengevakuasi mereka ke tenda perawatan. Angka jemaah memerlukan evakuasi bisa melonjak tajam sehingga petugas bisa sangat sibuk.

Dari aspek dapur katering, Khoirizi menengarai akan mengalami kendala karena suhu yang panas di Armuzna yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celcius. Dalam mempersiapkan konsumsi untuk jemaah, kinerja petugas di dapur kawasan Armuzna akan mengalami kendala karena suhu yang tinggi di tenda.

Petugas, kata dia, juga akan mengalami kendala saat melayani jemaah karena ada di kawasan terbuka dan relatif panas serta bisa terkena paparan matahari secara langsung jika berada di luar tenda. Sementara, saat Armuzna terutama wukuf, jemaah memerlukan kehadiran petugas di saat-saat genting.

Maka dari itu, dia mengimbau seluruh petugas untuk bisa mengatur dirinya agar bisa melayani jemaah secara prima. Bagi jemaah diimbau agar beraktivitas di dalam tenda saja untuk menghindari paparan panas matahari yang sangat menyengat.

Penting juga untuk mengonsumsi cairan dan makanan yang cukup sehingga kesehatan dan daya tahan tubuh tetap terjaga.

Puncak haji saat Armuzna, ungkapnya, adalah hari-hari yang memerlukan pengorbanan dan fokus pada pekerjaan.

Bagi Khoirizi, tidak mudah menggerakkan 221.000 orang dari Makkah ke Arafah dalam waktu sehari, termasuk melayani dan kemudian mengembalikannya ke Makkah.

Pada 8 Dzulhijah jemaah calon haji mulai bergerak ke Arafah. Dalam perjalanan mereka menghadapi lalu lintas padat karena jutaan jemaah haji dari negara lain juga menuju Arafah untuk berwukuf pada keesokan hari. "Kalau tidak menggunakan manajemen dan strategi yang tepat, akan berantakan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper