Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Setoran Pajak Manufaktur Melambat, Ini Kata Ditjen Pajak

Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memastikan bahwa meski pertumbuhannya melorot, realisasi pertumbuhan penerimaaan pajak sektor manufaktur yang berada di kisaran 12% sudah cukup tinggi.
Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar listrik di pabrik alat musik Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar listrik di pabrik alat musik Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memastikan bahwa meski pertumbuhannya melorot, realisasi pertumbuhan penerimaaan pajak sektor manufaktur yang berada di kisaran 12% sudah cukup tinggi.

Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak Yon Arsal mengatakan bahwa baseline yang menjadi ukuran pertumbuhan tahun ini sudah cukup tinggi. Dengan baseline yang cukup tinggi, pemerintah menyebut tren pertumbuhan sektor manufaktur masih sesuai dengan ekspektasi.

"Mempertimbangkan baseline-nya, realisasi ini sudah sangat bagus karena berangkat dari batas yang tinggi," kata Yon kepada Bisnis, Rabu (15/8/2018).

Data Badan Pusat Statistik soal PDB menunjukan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 mencapai 5,27%. Meski lebih tinggi dibandingkan dengan  kuartal I, jika dilihat per sektornya, pertumbuhan sektor manufaktur justru melambat.

Per kuartal II/2018 sektor manufaktur hanya tumbuh 3,97% atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2018 yang pertumbuhannya mencapai 4,58%. Faktor libur panjang ditengarai menjadi pemicu melambatnya sektor manufaktur.

Pelambaatan dari sektor manufaktur ini juga sejalan dengan pelambatan penerimaan pajak dari sektor manufaktur yang terus turun selama 3 bulan terakhir.

"Tapi saya perlu melihat dulu detilnya apakah ada korelasinya atau tidak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper