Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Kesulitan Dapatkan Data Terbaru Perkebunan

Badan Pusat Statistik mengaku pihaknya sulit mendapatkan data terbaru dari sektor perkebunan, sehingga pihaknya masih mengandalkan data lama saat dibutuhkan pengambil kebijakan.
Perkebunan kelapa sawit/Istimewa
Perkebunan kelapa sawit/Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik mengaku pihaknya sulit mendapatkan data terbaru dari sektor perkebunan, sehingga pihaknya masih mengandalkan data lama saat dibutuhkan pengambil kebijakan.

 

Kasubdit Statistik Tanaman Perkebunan BPS Indonesia Solimah mengatakan pihaknya sangat membutuhkan pembaruan data perkebunan, dan pelaku usaha diharapkan dapat memberikan respons positif.

 

"Kami butuh respons dari pelaku usaha perkebunan, dan kami terus menyampaikan bahwa data itu sangat penting, seperti saat ini tidak ada data baru, kami masih mengandalkan data 2016," katanya Rabu (15/8/2018).

 

Menurut Solimah tidak adanya data terbaru perkebunan, dapat mengganggu program pembangunan dan penerapan kebijakan pemerintah.

 

Dia mencontohkan misalnya pada saat ini terjadi masalah harga jual tandan buah segar sawit yang mengalami penurunan di sejumlah daerah.

 

Tapi karena tidak ada data terbaru, pengambil kebijakan mengalami kesulitan untuk mengambil tindakan. Sementara itu data yang tersedia juga tidak terintegrasi.

 

Pihaknya berupaya mengatasi masalah ini dengan menggelar forum diskusi antara BPS dengan pelaku usaha perkebunan.

 

"Dengan forum pertemuan antara BPS dan pelaku usaha perkebunan kami harapkan partisipasinya dan kami buka pintu selebar-selebarnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper