Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STRATEGI PENGUATAN DEVISA, Pertamina Siap Beli Minyak Jatah Kontraktor dengan Harga Pasar

PT Pertamina (Persero) mengklaim siap membeli produksi minyak yang menjadi jatah atau bagian dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan harga pasar.
Pertalite, produk bensin baru dari Pertamina/Antara-M. Agung Rajasa
Pertalite, produk bensin baru dari Pertamina/Antara-M. Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero)  mengklaim siap membeli produksi minyak yang menjadi jatah atau bagian dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan harga pasar.

Plt. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyasari mengaku siap membeli minyak KKKS dengan harga yang kompetitif.

"Kalau pun ada kena pajak, masih ada selisih harga. Itu masih masuk keekonomian. Ya, [lebih murah] karena tidak ada ongkos transportasinya," katanya, Rabu (15/8/2018).

Selama ini, Pertamina menyerap lifting minyak nasional sebanyak 550.000 barel per hari, sementara itu, produksi nasional sebanyak 775.000 bph. Selisih 225 bph itulah, yang nantinya akan dibeli oleh perusahaan pelat merah sektor migas tersebut.

Direktur Penelitian Wood Mackenzie Andrew Harwood mengatakan mengurangi ekspor berarti mengkonsumsi lebih banyak minyak mentah Indonesia untuk dalam negeri. Menurutnya, pemasok tidak akan terkena dampak, asalnya para kontraktor mendapatkan harga yang pantas untuk minyak mentahnya.

Kendati demikian, dengan harus menjual ke pembeli tunggal dapat menimbulkan pertanyaan seberapat pantas dan adil harga yang diterima produsen.

"Perusahaan seperti Chevron dan Exxon biasanya memiliki trading arm sendiri, yang membeli minyak mentah dari perusahaan hulu mereka dan menjualnya untuk mendapatkan margin," katanya dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, pemain seperti Medco Energy kemungkinan besar akan menandatangani perjanjian off-take jangka panjang dengan perusahaan dagang independen.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan Pertamina tetap harus membeli hasil lifting KKKS meskipun dijual dengan harga pasar.

"Betul walaupun dengan harga pasar. Jadi jangan produksi di sini ekspor keluar terus Pertamina beli dari sini [impor] gitu," katanya.

Sementara itu, Vice President Publict and Goverment Affiars ExxonMobil Indonesia mengaku siap berbisnis dengan siapa saja termasuk dengan Pertamina sesuai dnegna mekanisme pasar.

"Berdasarkan kontrak Production Sharing Contract kami, kontraktor memiliki kebebasan untuk menjual bagiannya kepada siapa dan ke mana," katanya.

Manager Corporate Communications and Spokesperson Chevron, Danya Damayanti sudah mendapat informasi terkait rencana Pertamina menyerap 225.000 bph hasil lifting minyak KKKS. Menurutnya, manajemen akan berdiskusi dengna pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan klarifikasi.

"Karena alasan komersial, kami tidak mendiskusikan secara publik terkait pemasaran minyak mentah kami," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper